Kamis, 21 Juli 2022

Bagaimana Jika Aku Belum Menjadi Kakak atau Orang Tua Rohani?

 

Puji TUHAN...,

Akhirnya kita sampai kepada step terakhir dari postku, tentang keluarga rohani.

Kalian sudah banyak baca postku tentang keluarga rohani, baik pengertiannya, kehidupannya dari sisi anak rohani dan kakak rohani. Tapi ketahuilah juga bahwa sampai sekarang, aku belum memiliki anak rohani sendiri. Anak rohani disini yang aku maksudkan adalah orang-orang yang dengan rela hati percaya bahwa aku memiliki hati yang mengasihi Kristus, mau mendengar nasihatku ketika aku memberikan nasihat kepada mereka. Yang mana ketika kami berkumpul dan bergaul bersama hanya ada keterbukaan dan ketulusan hati tanpa tipu muslihat dan maksud-maksud khusus untuk keuntungan duniawi.

    Walau dalam menjalani hidup, aku banyak membimbing anak-anak dan teman-teman, tapi aku belum bisa menganggap mereka keluarga rohani/anak rohaniku, karena mereka belum memenuhi kriteria yang kusebutkan diatas. Aku pernah bilang sama kakak rohaniku. gimana kalau sampe akhir nanti aku gak punya anak rohani? Tapi kakak rohaniku bilang, kenapa aku bisa berfikir begitu? Bukankah anak rohani itu anugerah? Kakak rohani juga anugerah? Dunia memang sudah rusak dan jatuh dengan segala isinya, sehingga mata mereka sulit untuk melihat yang benar, dan sekalipun mereka melihat, mereka sulit untuk memahaminya. Jadi, teruslah berbuat baik kepada semua orang, terutama orang yang seiman dengan kita, agar mereka bisa melihat kasih Kristus didalam hidupmu, percaya bahwa saksi-saksi Kristus nyata dan masih ada hingga hari ini, melalui hidupmu. Percayalah, dengan kamu terus berbuat baik seturut kehendak Kristus, dan kamu terus tertanam dan terhubung dengan Kristus dan keluarga rohanimu, Kristus sendiri akan menunjukkan mana yang jadi anak-anak rohanimu, mana orang-orang yang IA pilih untuk melihat kebenaran-NYA yang sempurna.

Amin... Amin... Amin...

Sekian dulu pemikiran dariku untuk kalian, nantikan aku di post berikutnya dengan tema jalan menuju pertobatan yang sejati. See U n GBU


0 komentar:

Posting Komentar