Jumat, 22 Juli 2022

Apa yang Harus Kita Lakukan ketika Mau Bertobat

 Halo Dear, Welcome back to my blogg

It's me, Debora Yolanda...

Di postku sebelumnya, aku sudah berjanji akan bahas tentang jalan menuju pertobatan yang sejati untuk kalian, dan ini saatnya aku menetapi janji itu.

Oke, can i asking to you? Apakah kamu sudah di Baptis? Apakah kamu sudah hidup dalam kehidupan baru? Herankah kalian, jika aku menanyakan 2 hal itu? Iya, karena di Baptis itu tidak selalu dan otomatis membuatmu menjadi hidup dalam kehidupan baru. Baptis adalah tanda kamu percaya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN sang juru selamatmu, yang mengampuni dosamu dan mendamaikan hubunganmu dengan BAPA Sorgawi, kamu memberi dirimu di Baptis dan kamu otomatis mendapat anugerah pengampunan dariNya. Tapi, apakah kamu mau hidup dalam kehidupan baru, seturut kehendak Kristus? Menuruti Firman-NYA dan hingga akhir hidup berjalan dalam kebenaran?  Nah ini sudah lain lagi ceritanya dan ini tidak didapat dengan otomatis, ini harus diperjuangkan. Jadi bedakan lahir baru dan hidup dalam kehidupan baru. 

Hidup dalam kehidupan baru itu harus diperjuangkan, ya..., apa kamu gak percaya? Buktinya banyak kamu lihat orang yang lahir baru, sudah baptis, tapi kok kembali kepada kejahatannya, ya? Bahkan kok bisa makin jahat sih? Nah inilah yang aku bilang, lahir baru tidak sama dengan hidup dalam kehidupan baru. Orang yang tidak sungguh mau berjuang untuk hidup dalam kehidupan baru pasti akan terjerat dalam lingkaran setan dosa-dosanya dan terus berputar.

Jadi, bagaimana caranya kita berhenti dari lingkaran setan atas dosa kita itu? Bagaimana caranya kita berjalan menuju pertobatan yang sejati, hidup dalam kehidupan baru? Aku ingin bikin poin-poin ini buat kalian:

1. Jika kamu percaya bahwa TUHAN YESUS KRISTUS adalah Tuhan, juru selamatmu. maka berilah dirimu untuk dibaptis sebagai penanda bahwa kamu berani mengakui dihadapan semua orang bahwa Yesus adalah TUHANmu. Jangan baptis hanya karena ikut-ikutan, mau nikah, syarat administrasi pemerintah, apalagi karena mau meninggal. Jangan jadikan TUHAN sebagai pemain cadangan dalam hidupmu, yang ketika semua sudah gak bisa, kepepet, dan baru kamu datang kepadaNYA.

2. Setelah kamu memberi diri dibaptis, kamu harus belajar lebih dalam lagi tentang firman-NYA, agar kamu gak sekedar membaca, tapi kamu paham dengan firman yang sedang kamu baca. Mintalah TUHAN memberimu kakak rohani yang benar dihadapanNYA, yang bisa menjadi keluarga rohani bagimu, yang bisa membantumu menjagai hidupmu, agar kamu tetap dapat berjalan dalam kebenaran firman-NYA, yang bisa kamu ajak diskusi ketika kamu terbentur dengan sesuatu yang sulit bagimu dan kamu sulit melihat mana yang kehendak TUHAN dan mana yang keinginanmu sendiri. Memiliki kakak rohani juga berarti kamu menunjukkan mau memiliki kerendahan hati untuk mau ditegur dan dididik, diingatkan ketika berjalan dalam jalan yang salah, karena kita tidak selalu benar dalam menjalani kehidupan ini, karena kita masih hidup dengan tubuh kita yang fana, berdosa, jadi kadang juga bisa melakukan kesalahan. Kalo kalian bertanya, apakah mendengarkan khotbah di Youtube bisa mencukupi kebutuhan kita soal keluarga rohani? Aku rasa gak bisa temen-temen, kecuali yang kamu lihat di Youtube itu adalah khotbah dari keluarga rohanimu sendiri ya, itu beda cerita. Karena gini, kalo kamu cuma mendengarkan khotbah di Youtube gitu, pendetanya random, pokok kalian cocok yang mana ya di tonton. Itu belum bisa memenuhi kapasitas kebutuhan keluarga rohani dalam hidupmu, kenapa? Ya karena kalian kan gak saling kenal, gak bisa komunikasi secara langsung tanya jawab, walau pun mungkin kalo kalian komen di roomnya di balas dan kalo kalian kirim permohonan doa juga akan di jawab, tapi doa itu gak intens dan ya hanya saat itu juga, habis gitu ya udah mereka gak doain kamu sendiri secara intens dan privat. Kenapa? ya karena yang mereka doain, yang mereka urusin banyak, gak kamu doank. Mereka juga gak akan chat kamu secara pribadi, nanya gimana kabarmu, masalahmu, dan apakah kamu sudah bisa melepaskan dosamu, mereka gak akan memantaumu sekhusus itu.

3. Setelah kamu di baptis, belajar firman-Nya, punya keluarga rohani, tahap yang selanjutnya kamu harus lakukan adalah tinggalkan seluruh kehidupan dosamu. Kehidupan dosa, apa sajakah itu? Bisa jadi itu adalah gebetanmu yang membuat kamu hilang fokus terhadap kebenaran firman-NYA, karena dia terlalu menarik bagimu, membuatmu cemas jika ia dimiliki yang lain, sehingga apa pun kamu lakukan termasuk perbuatan berdosa, agar kamu mendapatkannya. Ingatlah bahwa orang yang benar dan berkenan dihadapanNYA tidak akan memberimu kecemasan. Mungkin juga itu adalah pacarmu yang mengajakmu berbuat zinah, melawan orang tua, membawamu jauh dari keluarga rohanimu, mengatur dan merebut dirimu dengan hebatnya hingga kamu kehilangan identitas diri. Mungkin juga itu kebiasan berdosamu seperti merokok, menggunakan napsa, minum minuman keras atau terlarang yang memabukkan, balapan liar, pergi ke dunia malam, menonton film porno. Atau kebiasaanmu melawan ototritasmu, orang tuamu, atasanmu, atau kebiasaanmu yang suka menang sendiri, bertengkar. Apapun itu, harus engkau tinggalkan. Ingatlah, DIA itu khudus dan tidak mungkin DIA bisa berdampingan dengan kehidupan berdosamu, dan jika kamu tidak meninggalkan seluruh kehidupan berdosamu, akan ada saatnya kamu diperhadapkan pada persimpangan dan kamu harus memilih, jalanNYA yang begitu sulit namun menuju keselamatan, atau kehidupan dosamu yang walaupun menyenangkan namun menuju kebinasaan. Berdoalah selalu agar kamu mampu bertahan dan memilih jalan-NYA. 

4. Setelah kamu tahu bagaimana jalan menuju pertobatan itu, bahkan mungkin, Puji Tuhan kamu sudah menjalani semua itu, pesanku, teruslah bertekun dalam jalan lurus dan kebenaran-NYA. Rajinlah mengikuti ibadah dan persekutuan rohani, teruslah berelasi dengan keluarga rohanimu, dan bertahanlah dalam jalan kebenaran itu, jangan menjadi kecewa, dan serahkanlah segala kekawatiranmu, kekesalan hatimu, bahkan kepedihan hatimu kepada DIA, karena dia yang mengetahui hidupmu.


Itulah temen-temen, jalan menuju pertobatan yang sejati, yang bisa kubagikan ke kalian. Aku yakin, kalau kalian bisa menemukan postku ini, itu tandanya kalian sedang mencari bagaimana caranya tuk hidup dalam pertobatan itu. Kalo enggak, gimana ceritanya, kalian bisa ketemu sama tulisanku ini? :)

Oke, See U on the next post n GBU

0 komentar:

Posting Komentar