Rabu, 28 Oktober 2020

TELAGA 3 HIDUP TANPA PENYESALAN

 

Telaga 3: Hidup Tanpa Penyesalan: Memilih Pasangan Hidup.



                Merupakan buku karya Paul Gunadi. Buku Tegur Sapa Gembala Keluarga ini dengan jumlah halaman 127 lembar, dan bahasa yang cukup formal menjadi tantangan tersendiri bagiku untuk menulis dan menyajikan review-nya dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami kepada kalian. Jujur saja, aku lebih suka buku fiksi daripada literasi.  Jadi, aku sangat menghargai kesungguhan kalian dalam menyelesaikan pembacaan rangkuman buku ini. Maafkan jika masih terlalu panjang bagi kalian, sebab aku merasa banyak hal yang begitu penting dijabarkan dalam buku ini, sehingga sulit bagiku untuk memilih mana yang paling penting. Cover dari buku ini berbentuk soft cover glossy dan kertasnya berjenis HVS, sehingga membuatku terkesan berat membacanya, karena aku lebih suka soft cover doff dan bookpaper. Harga dari buku ini sekitar Rp 48.500,- (belum termasuk ongkos kirim, kamu bisa mendapatkannya di Bukalapak, Shopee, Toped, dan online book store lainnya.

                Walau aku kurang suka dengan bentuk bukunya, tapi aku menyukai isi dari buku ini. Bagiku buku ini seperti materi bimbingan pra-nikah yang boleh diperoleh, tanpa harus terlebih dulu mendaftarkan diri dalam pencatatan pernikahan di gereja. Setelah aku membaca buku ini, aku menyadari bahwa pernikahan bukan hal yang main-main dan harus dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat singkatnya, tapi hendaknya pernikahan itu sungguh ditimbang, dipikirkan, dan dipersiapkan. Memang akhirnya aku jadi heran dengan orang di sekelilingku, karena kota Nganjuk ini, yang ku amati memiliki rentan usia pernikahan yang bisa dibilang muda, yaitu 20th-24th (ini bukan data BPS, tapi data pengamatan pribadiku :D). Jadi aku pun bertanya dalam hati, apakah mereka memang sudah benar-benar mengerti serta memahami arti dari sebuah pernikahan, sehingga bisa sedini itu memutuskan menikah?  I’don’t know. Tapi, buku ini berhasil memberiku relaksasi dan ketenangan di usiaku yang menginjak 25 tahun. Membuat aku tertawa akan hari esok, mengapa aku tertawa? Sebab aku tidak resah lagi karena belum menemukan pasangan hidup, tapi aku menyadari bahwa menikah itu harus dipersiapkan dan aku sedang melakukannya, agar pernikahanku berbahagia. Jadi, mulai sekarang, jangan buru-buru menikah, tapi buru-burulah mempersiapkan batin dan kematangan diri untuk pernikahan nantinya.

                Walau buku ini pada dasarnya diambil dari sudut pandang iman Kristen, tetapi aku berusaha merangkumnya secara nasional, agar dapat dinikmati semua orang. Terakhir, aku ingin memberitahukan bahwa semua rangkuman ini ku tulis karena keinginanku sendiri, tidak ada sponsor dari penerbit atas rangkuman ini. Jika kalian merasa rangkuman ini bermanfaat buat kalian dan orang-orang di sekitar kalian, silahkan share link dari rangkuman tiap bab-nya. Thank You J

 

Dukung aku, Debora Yolanda Andri Tresnawati, menjadi blogger lokal Nganjuk, untuk Nganjuk yang lebih baik.

0 komentar:

Posting Komentar