Kamu mahasiswa atau lulusan S1 yang pengen kerja di Futures,
Forex, Bursa Berjangka? Kamu sudah tau kayak gimana kerja disana? Apa kamu
sudah siap wawancara kerja disana?
Aku seorang mahasiswa tingkat akhir. Usia ku bisa dibilang cukup muda. Karena aku kuliah konsentrasi keuangan dan terbiasa dengan pasar uang, dan mendengar tentang perusahaan investasi, aku tertarik untuk kerja di Future atau sekuritas. Bayangan aku, ketika kerja disana aku akan menganalisa saham atau komoditi kemudian aku membuat usulan untuk investor apa aja yang sebaiknya dibeli dan apa aja yang di lepas. Ya itu pemikiran aku.
Tapi pas aku interview kerja di salah satu futures, NO....NO...NO... bayangan ku very BIG WRONG. Do You ever watching movie The Wolf of Wall Stret? Ya itu lah yang terjadi disana. Memang pada akhirnya ketika kita mencapai posisi broker tugas kita akan menganalisa pasar dan telpon client mau jual atau beli. Tapi mereka lebih menekankan pada posisi di step awal sebelum mencapai broker yaitu mencari investor untuk bergabung, kalian tau seorang broker dibayar dari banyaknya transaksi investor. (oh aku mulai anti dengan kata mencari, karena aku gak masuk pemasaran itu salah satunya karena aku gak pandai bicara untuk menggaet seseorang) inilah sebabnya banyak broker yang memiliki kata-kata merayu agar investor aktiv melakukan transaksi.
Dari kegiatan wawancaraku, hrd lebih menekankan tentang mencari investor dan perhitungan bonus dari investor baru yang didapat serta bonus dari transaksi yang dilakukan investor. Tapi disini yang membuat aku akhirnya gak tertarik dan mengurungkan niat ke perusahaan future ini karena ketika aku tanya berapa lama trainingku supaya aku memahami cara kerja forek cara analisa pasar, dan mereka menjawab itu bisa mengalir. Penting cari dulu investor. dan aku berfikir, "lho ini kan tugas pemasaran sih kalo gini"
Lho guys, bisa kah kamu mengajak orang mengikuti suatu tindakan tanpa kamu tahu apa resiko yang akan dihadapi orang itu? Sis, bro, apakah kamu hanya memikirkan bonus” dan uang buatmu tanpa memikirkan keselamatan orang lain? Kalo aku sendiri gak bisa melakukan hal itu, aku harus tau resiko yang akan dialami orang lain terkait ajakanku.
Ujung dari wawancaraku ini, hrd suka dengan sikapku yang terlihat tegas dan berfikir kedepan, hanya saja mereka masih mempertimbangkan aku yang masih studi. Di sisi lain aku gak tertarik terkait tawaran yang ada, aku beryukur kalo mereka gak memaksaku ttd kontrak, tapi satu hal aku tidak akan menerima tawaran tersebut.
Aku seorang mahasiswa tingkat akhir. Usia ku bisa dibilang cukup muda. Karena aku kuliah konsentrasi keuangan dan terbiasa dengan pasar uang, dan mendengar tentang perusahaan investasi, aku tertarik untuk kerja di Future atau sekuritas. Bayangan aku, ketika kerja disana aku akan menganalisa saham atau komoditi kemudian aku membuat usulan untuk investor apa aja yang sebaiknya dibeli dan apa aja yang di lepas. Ya itu pemikiran aku.
Tapi pas aku interview kerja di salah satu futures, NO....NO...NO... bayangan ku very BIG WRONG. Do You ever watching movie The Wolf of Wall Stret? Ya itu lah yang terjadi disana. Memang pada akhirnya ketika kita mencapai posisi broker tugas kita akan menganalisa pasar dan telpon client mau jual atau beli. Tapi mereka lebih menekankan pada posisi di step awal sebelum mencapai broker yaitu mencari investor untuk bergabung, kalian tau seorang broker dibayar dari banyaknya transaksi investor. (oh aku mulai anti dengan kata mencari, karena aku gak masuk pemasaran itu salah satunya karena aku gak pandai bicara untuk menggaet seseorang) inilah sebabnya banyak broker yang memiliki kata-kata merayu agar investor aktiv melakukan transaksi.
Dari kegiatan wawancaraku, hrd lebih menekankan tentang mencari investor dan perhitungan bonus dari investor baru yang didapat serta bonus dari transaksi yang dilakukan investor. Tapi disini yang membuat aku akhirnya gak tertarik dan mengurungkan niat ke perusahaan future ini karena ketika aku tanya berapa lama trainingku supaya aku memahami cara kerja forek cara analisa pasar, dan mereka menjawab itu bisa mengalir. Penting cari dulu investor. dan aku berfikir, "lho ini kan tugas pemasaran sih kalo gini"
Lho guys, bisa kah kamu mengajak orang mengikuti suatu tindakan tanpa kamu tahu apa resiko yang akan dihadapi orang itu? Sis, bro, apakah kamu hanya memikirkan bonus” dan uang buatmu tanpa memikirkan keselamatan orang lain? Kalo aku sendiri gak bisa melakukan hal itu, aku harus tau resiko yang akan dialami orang lain terkait ajakanku.
Ujung dari wawancaraku ini, hrd suka dengan sikapku yang terlihat tegas dan berfikir kedepan, hanya saja mereka masih mempertimbangkan aku yang masih studi. Di sisi lain aku gak tertarik terkait tawaran yang ada, aku beryukur kalo mereka gak memaksaku ttd kontrak, tapi satu hal aku tidak akan menerima tawaran tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar