Jumat, 22 Juli 2022

Kitab Daniel Pasal 1 dan Penafsirannya untuk kelompok usia 9-11th (Kelas 5-6 SD)

 Halo Dear... Welcome Back To My Blogg,

It's me, Debora Yolanda,

Setelah sekian lama, maybe 3th aku gak ngajar anak-anak di gerejaku, selasa depan aku dapet kesempatan buat ngajar mereka lagi, ya walau cuma 1 jam saja.

Aku sangat bersemangat dan post ini adalah bahan ajarku buat mereka. Semoga bahan ajarku juga bisa memberkati dan menjadi wawasan baru buat kalian.

Kalo kalian selama ini hanya mengenal kitab Daniel dari cerita Daniel di gua singa, mungkin kalian belum mengenal kitab itu dengan dalam. Kali ini aku ingin bercerita tentang Daniel muda bersama teman-temannya yang waktu itu baru tiba di istana Babel. 

1

Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu.

2

Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.


catatan: Jadi masa itu adalah masa yang sukar bagi Kota Yerusalem, karena mereka di jajah oleh Babel, banyak orang meninggal, ada juga yang rumah-rumahnya hancur terbakar, ada kelaparan dimana-mana, seperti saat kita menghadapi Covid+19. Semua itu di ijinkan TUHAN terjadi, karena umat istrael telah berdosa kepada TUHAN.


3

Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,

4

yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.

5

Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.


Catatan: Jadi walau pun banyak orang dibunuh oleh pasukan Babel, tapi ternyata TUHAN masih memelihara umat istrael melalui Nebukatnezar, Buktinya raja Nebukatnezar menyuruh kepala istananya untuk membawa beberapa orang-orang istrael untuk disekolahkan di Babel, tapi ada syaratnya. Apa syaratnya? 1. anak muda, yang secara fisik sempurna (lengkap tangannya, lengkap kakinya, tubuhnya utuh), yang pandai, mau belajar, yang punya sopan santun, tata krama, sebab nantinya mereka akan diberi masa depan yang baik, yaitu bekerja di istana Nebukadnezar. Mereka akan diajar dan dididik (disekolahkan) selama 3 tahun. (Maka jika kita ingin seperti Daniel, Hananya, Misael dan Azarya yang diselamatkan, yang diberkati, diberi masa depan yang baik, kita harus hidup benar di mata TUHAN, mau belajar supaya pandai, punya sopan santun dan tata krama)


6

Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.

7

Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.


catatan: Jadi setelah dilakukan pemilihan oleh kepala istana, dari antara sekian banyak yang terpilih, ada 4 orang putra kerajaan yang bernama Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Dan karena mereka akan disekolahkan di Babel dan bekerja di Babel, nama-nama mereka pun diganti agar terlihat sama seperti orang-orang Babel.


8

Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

9

Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;


Catatan: tidak menajiskan diri artinya tidak mau ikut dalam kebiasaan orang-orang babel yang jahat di mata TUHAN. contohnya dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak mau ikut-ikutan berbohong, mencontek, mencuri, merokok, kita tidak mau ikut-ikutan kebiasaan buruk teman kita yang suka bermain game yang tidak tahu waktu, melihat sinetron (ini tidak boleh karena kehidupan sinetron tidak sejalan dengan firman TUHAN), melihat filem porno (karena film porno berisi perzinahan yang bisa merusak masa depan dan berdosa dihadapan TUHAN dengan melihat film porno kita sudah berzinah didalam pikiran kita), tidak pacaran sebelum waktunya, juga tidak ikut-ikutan meminum minuman yang memabukkan seperti Anggur. Jadi Daniel dan teman-temannya tidak mau melakukan hal itu.


10

tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."

11

Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:

12

"Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;

13

sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."

14

Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.

15

Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.

16

Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka.

17

Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.

Catatan: Jadi setelah mendengar bahwa Daniel dan keempat temannya, tidak mau memakan santapan istana Babel, tidak mau hidup seperti kebiasaan orang Babel, bapak penjenang atau pengawas mereka berkata, bagaimana kalau nanti kalian kurang sehat, tidak terlihat bahagia? Daniel pun berkata pada bapak pengawas, bahwa bapak penjenang boleh menguji mereka setelah 10 hari, dan didapati mereka lebih sehat. Sama dengan kita, jika kita tidak hidup dalam dosa, tapi takut akan TUHAN dengan mau belajar, pandai, sopan, punya tata krama. Pasti TUHAN akan memberi kita hidup bahagia, hati kita gembira, dan kita sehat.


18

Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar.

19

Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.

20

Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.

21

Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh.


Catatan: Jadi setelah 3 tahun, tibalah waktunya Daniel, Hananya, Misael, Azarya untuk menghadapi ujian dari raja Nebukadnezar. Hasilnya mereka mendapat nilai tertinggi dari semua orang di Babel. Nah Daniel, Hananya, Misael, Azarya juga sama seperti kita, menghadapi ujian nasional setelah belajar di sekolah. Karena mereka hidup dalam takut akan TUHAN, mau belajar, punya sopan santun, punya tata krama, tidak berbuat dosa, tidak hidup jahat, maka TUHAN mengaruniakan mereka kesehatan, kepintaran/kepandaian, dan bahkan hasil ujian yang terbaik.


Jadi, marilah kita hidup seperti Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya, walaupun ada disekitar orang-orang berdosa yang tidak takut akan TUHAN tapi kita menjadi orang yang berbeda dan mau taat perintah TUHAN.

Apa yang Harus Kita Lakukan ketika Mau Bertobat

 Halo Dear, Welcome back to my blogg

It's me, Debora Yolanda...

Di postku sebelumnya, aku sudah berjanji akan bahas tentang jalan menuju pertobatan yang sejati untuk kalian, dan ini saatnya aku menetapi janji itu.

Oke, can i asking to you? Apakah kamu sudah di Baptis? Apakah kamu sudah hidup dalam kehidupan baru? Herankah kalian, jika aku menanyakan 2 hal itu? Iya, karena di Baptis itu tidak selalu dan otomatis membuatmu menjadi hidup dalam kehidupan baru. Baptis adalah tanda kamu percaya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN sang juru selamatmu, yang mengampuni dosamu dan mendamaikan hubunganmu dengan BAPA Sorgawi, kamu memberi dirimu di Baptis dan kamu otomatis mendapat anugerah pengampunan dariNya. Tapi, apakah kamu mau hidup dalam kehidupan baru, seturut kehendak Kristus? Menuruti Firman-NYA dan hingga akhir hidup berjalan dalam kebenaran?  Nah ini sudah lain lagi ceritanya dan ini tidak didapat dengan otomatis, ini harus diperjuangkan. Jadi bedakan lahir baru dan hidup dalam kehidupan baru. 

Hidup dalam kehidupan baru itu harus diperjuangkan, ya..., apa kamu gak percaya? Buktinya banyak kamu lihat orang yang lahir baru, sudah baptis, tapi kok kembali kepada kejahatannya, ya? Bahkan kok bisa makin jahat sih? Nah inilah yang aku bilang, lahir baru tidak sama dengan hidup dalam kehidupan baru. Orang yang tidak sungguh mau berjuang untuk hidup dalam kehidupan baru pasti akan terjerat dalam lingkaran setan dosa-dosanya dan terus berputar.

Jadi, bagaimana caranya kita berhenti dari lingkaran setan atas dosa kita itu? Bagaimana caranya kita berjalan menuju pertobatan yang sejati, hidup dalam kehidupan baru? Aku ingin bikin poin-poin ini buat kalian:

1. Jika kamu percaya bahwa TUHAN YESUS KRISTUS adalah Tuhan, juru selamatmu. maka berilah dirimu untuk dibaptis sebagai penanda bahwa kamu berani mengakui dihadapan semua orang bahwa Yesus adalah TUHANmu. Jangan baptis hanya karena ikut-ikutan, mau nikah, syarat administrasi pemerintah, apalagi karena mau meninggal. Jangan jadikan TUHAN sebagai pemain cadangan dalam hidupmu, yang ketika semua sudah gak bisa, kepepet, dan baru kamu datang kepadaNYA.

2. Setelah kamu memberi diri dibaptis, kamu harus belajar lebih dalam lagi tentang firman-NYA, agar kamu gak sekedar membaca, tapi kamu paham dengan firman yang sedang kamu baca. Mintalah TUHAN memberimu kakak rohani yang benar dihadapanNYA, yang bisa menjadi keluarga rohani bagimu, yang bisa membantumu menjagai hidupmu, agar kamu tetap dapat berjalan dalam kebenaran firman-NYA, yang bisa kamu ajak diskusi ketika kamu terbentur dengan sesuatu yang sulit bagimu dan kamu sulit melihat mana yang kehendak TUHAN dan mana yang keinginanmu sendiri. Memiliki kakak rohani juga berarti kamu menunjukkan mau memiliki kerendahan hati untuk mau ditegur dan dididik, diingatkan ketika berjalan dalam jalan yang salah, karena kita tidak selalu benar dalam menjalani kehidupan ini, karena kita masih hidup dengan tubuh kita yang fana, berdosa, jadi kadang juga bisa melakukan kesalahan. Kalo kalian bertanya, apakah mendengarkan khotbah di Youtube bisa mencukupi kebutuhan kita soal keluarga rohani? Aku rasa gak bisa temen-temen, kecuali yang kamu lihat di Youtube itu adalah khotbah dari keluarga rohanimu sendiri ya, itu beda cerita. Karena gini, kalo kamu cuma mendengarkan khotbah di Youtube gitu, pendetanya random, pokok kalian cocok yang mana ya di tonton. Itu belum bisa memenuhi kapasitas kebutuhan keluarga rohani dalam hidupmu, kenapa? Ya karena kalian kan gak saling kenal, gak bisa komunikasi secara langsung tanya jawab, walau pun mungkin kalo kalian komen di roomnya di balas dan kalo kalian kirim permohonan doa juga akan di jawab, tapi doa itu gak intens dan ya hanya saat itu juga, habis gitu ya udah mereka gak doain kamu sendiri secara intens dan privat. Kenapa? ya karena yang mereka doain, yang mereka urusin banyak, gak kamu doank. Mereka juga gak akan chat kamu secara pribadi, nanya gimana kabarmu, masalahmu, dan apakah kamu sudah bisa melepaskan dosamu, mereka gak akan memantaumu sekhusus itu.

3. Setelah kamu di baptis, belajar firman-Nya, punya keluarga rohani, tahap yang selanjutnya kamu harus lakukan adalah tinggalkan seluruh kehidupan dosamu. Kehidupan dosa, apa sajakah itu? Bisa jadi itu adalah gebetanmu yang membuat kamu hilang fokus terhadap kebenaran firman-NYA, karena dia terlalu menarik bagimu, membuatmu cemas jika ia dimiliki yang lain, sehingga apa pun kamu lakukan termasuk perbuatan berdosa, agar kamu mendapatkannya. Ingatlah bahwa orang yang benar dan berkenan dihadapanNYA tidak akan memberimu kecemasan. Mungkin juga itu adalah pacarmu yang mengajakmu berbuat zinah, melawan orang tua, membawamu jauh dari keluarga rohanimu, mengatur dan merebut dirimu dengan hebatnya hingga kamu kehilangan identitas diri. Mungkin juga itu kebiasan berdosamu seperti merokok, menggunakan napsa, minum minuman keras atau terlarang yang memabukkan, balapan liar, pergi ke dunia malam, menonton film porno. Atau kebiasaanmu melawan ototritasmu, orang tuamu, atasanmu, atau kebiasaanmu yang suka menang sendiri, bertengkar. Apapun itu, harus engkau tinggalkan. Ingatlah, DIA itu khudus dan tidak mungkin DIA bisa berdampingan dengan kehidupan berdosamu, dan jika kamu tidak meninggalkan seluruh kehidupan berdosamu, akan ada saatnya kamu diperhadapkan pada persimpangan dan kamu harus memilih, jalanNYA yang begitu sulit namun menuju keselamatan, atau kehidupan dosamu yang walaupun menyenangkan namun menuju kebinasaan. Berdoalah selalu agar kamu mampu bertahan dan memilih jalan-NYA. 

4. Setelah kamu tahu bagaimana jalan menuju pertobatan itu, bahkan mungkin, Puji Tuhan kamu sudah menjalani semua itu, pesanku, teruslah bertekun dalam jalan lurus dan kebenaran-NYA. Rajinlah mengikuti ibadah dan persekutuan rohani, teruslah berelasi dengan keluarga rohanimu, dan bertahanlah dalam jalan kebenaran itu, jangan menjadi kecewa, dan serahkanlah segala kekawatiranmu, kekesalan hatimu, bahkan kepedihan hatimu kepada DIA, karena dia yang mengetahui hidupmu.


Itulah temen-temen, jalan menuju pertobatan yang sejati, yang bisa kubagikan ke kalian. Aku yakin, kalau kalian bisa menemukan postku ini, itu tandanya kalian sedang mencari bagaimana caranya tuk hidup dalam pertobatan itu. Kalo enggak, gimana ceritanya, kalian bisa ketemu sama tulisanku ini? :)

Oke, See U on the next post n GBU

Kamis, 21 Juli 2022

Bagaimana Jika Aku Belum Menjadi Kakak atau Orang Tua Rohani?

 

Puji TUHAN...,

Akhirnya kita sampai kepada step terakhir dari postku, tentang keluarga rohani.

Kalian sudah banyak baca postku tentang keluarga rohani, baik pengertiannya, kehidupannya dari sisi anak rohani dan kakak rohani. Tapi ketahuilah juga bahwa sampai sekarang, aku belum memiliki anak rohani sendiri. Anak rohani disini yang aku maksudkan adalah orang-orang yang dengan rela hati percaya bahwa aku memiliki hati yang mengasihi Kristus, mau mendengar nasihatku ketika aku memberikan nasihat kepada mereka. Yang mana ketika kami berkumpul dan bergaul bersama hanya ada keterbukaan dan ketulusan hati tanpa tipu muslihat dan maksud-maksud khusus untuk keuntungan duniawi.

    Walau dalam menjalani hidup, aku banyak membimbing anak-anak dan teman-teman, tapi aku belum bisa menganggap mereka keluarga rohani/anak rohaniku, karena mereka belum memenuhi kriteria yang kusebutkan diatas. Aku pernah bilang sama kakak rohaniku. gimana kalau sampe akhir nanti aku gak punya anak rohani? Tapi kakak rohaniku bilang, kenapa aku bisa berfikir begitu? Bukankah anak rohani itu anugerah? Kakak rohani juga anugerah? Dunia memang sudah rusak dan jatuh dengan segala isinya, sehingga mata mereka sulit untuk melihat yang benar, dan sekalipun mereka melihat, mereka sulit untuk memahaminya. Jadi, teruslah berbuat baik kepada semua orang, terutama orang yang seiman dengan kita, agar mereka bisa melihat kasih Kristus didalam hidupmu, percaya bahwa saksi-saksi Kristus nyata dan masih ada hingga hari ini, melalui hidupmu. Percayalah, dengan kamu terus berbuat baik seturut kehendak Kristus, dan kamu terus tertanam dan terhubung dengan Kristus dan keluarga rohanimu, Kristus sendiri akan menunjukkan mana yang jadi anak-anak rohanimu, mana orang-orang yang IA pilih untuk melihat kebenaran-NYA yang sempurna.

Amin... Amin... Amin...

Sekian dulu pemikiran dariku untuk kalian, nantikan aku di post berikutnya dengan tema jalan menuju pertobatan yang sejati. See U n GBU


Sabtu, 16 Juli 2022

Kehidupan Rohani Keluarga Rohani part 2 (Kakak Rohani)

Setelah kita tahu tentang lika-liku anak rohani yang panjang, rumit dan membutuhkan kesabaran ekstra itu dalam membimbingnya :D, tiba saatnya aku akan berbicara soal kakak rohani atau orang biasa sebut juga dengan orang tua rohani.

Perlu kamu ketahui dahulu ya, aku bicara soal kakak rohani ini bukan karena aku sudah menjadi kakak rohani yang baik, karena aku juga belum punya anak rohani. tapi aku berbagi soal kakak rohani atas dasar pengalamanku dalam menjalani kehidupan rohani bersama kakak rohaniku. Perjalanan kami tidak mudah dan mulus karena ya aku dan kakak rohaniku itu berbeda denominasi. Kakak rohaniku dari Rock sementara aku bukan dari Rock dan gak paham konsep keluarga rohani, awalnya.

Hal-hal yang sudah menjadi dasar dan harus ada di hidupmu sebelum menjadi kakak rohani adalah: Kamu harus dewasa dalam iman, artinya kamu sudah hidup dalam kebenaran, gak hidup dalam dosa, dan tidak juga berkubang dalam lumpur dosa yang diam-diam kamu pelihara. Karena jika kamu masih hidup dalam dosa tapi kamu ngotot jadi kakak rohani, kamu akan jadi batu sandungan bagi anak-anak rohanimu, dan repotnya banyak orang lagi hidup di zona ini, jadi orang farisi atau jadi batu sandungan buat orang lain. khotbah.in orang hebat banget, tapi giliran ngelakuin buat diri sendiri gak dilakuin. Hal ini juga berakibat, perkataan kita tidak berkuasa/tidak disertai TUHAN ketika menegur seseorang, karena kita tidak melakukannya. Jadi kakak rohani itu juga sudah gak ngeribeti diri sendiri dan bisa meletakkan kepentingan diri sendiri dibawah kepentingan orang lain, ekstra sabar pol tapi tidak kompromi dengan dosa yang anak rohani kita lakukan. Lha gimana mau ngeribeti diri sendiri, ya kan... sebab jadi kakak rohani itu tugasnya adalah memperhatikan orang lain. Ekstra sabar pol karena kamu akan menghadapi anak rohani dengan berbagai latar belakang keluarga, latar belakang dosa, latar belakang luka yang berbeda-beda, dengan berbagai latar yang berbeda ini, mereka bisa memberimu ekspresi yang berbeda pula. Ada yang mungkin ketika kamu perdulikan dia malah bersyukur, berterima kasih, tambah manut, ada juga yang malah menganggap kamu pengganggu baginya dan meribetkan hidupnya, ada juga yang gak perduli sama kamu dan dia juga gak merasa perlu kamu perduli.in. ya itulah yang namanya membawa orang kepada kebenaran, banyak lika-likunya seperti yang dialami para rasul. Jadi beritakan injil. beritakan firmanNYA, tapi jangan harapkan apa-apa dari anak rohanimu. Jangan kecewa juga kalau kamu menerima perlakuan dari anak rohanimu yang menurutmu kurang pas atau kurang nyenengin gitu.

Bicara soal latar belakang, aku pengen banget share ke kalian, walau ini soal duniawi tapi bisa ngaruh juga ke kehidupan rohani kalian gitu. Ingatlah selalu, ini keluarga rohani, bukan kumpulan sosialita, jadi pahami juga bahwa keuangan tiap anak rohani kita biasanya juga beda-beda. Puji Tuhan kalau bisa dapat yang kondisi keuangannya hampir sama dan bisa menikmati fellowship dimana aja tanpa masalah, atau dapet anak rohani yang bisa saling meringankan, misalnya makan di tempat yang mahal dan mereka yang keuangannya tinggi bisa subsidi yang keuangannya rendah atau dibawah. Karena bisa jadi juga seseorang mundur dari keluarga rohani karena gak mampu mengikuti standar keuangannya. Jadi bijaksanalah menjadi kakak rohani, ini hal yang mulia tapi bukan tugas yang mudah.

Selain latar belakang yang harus dipahami, memahami tahapan pertumbuhan rohani seseorang juga merupakan hal yang penting, agar kakak rohani bisa bijaksana dalam mendampingi anak-anak rohaninya untuk saling berelasi dan menjadi sahabat dan saudara seiman yang baik. Pastikan untuk bisa menengahi anak rohani yang bertengkar atau anak-anak rohani yang sama-sama pertumbuhan rohaninya yang masih stagnant cenderung belum bertumbuh, biasanya mereka masih sulit mengalah, mudah kecewa, mudah emosi, mudah tersinggung, dan sebagainya, secara bijaksana. Jadi tidak membela yang satu dan menyalahkan yang lain. Ajari anak rohani yang pertumbuhan imannya lebih bertumbuh untuk perduli dengan yang lain, turut serta melayani adik rohaninya, dan bisa lebih bijaksana.

Terakhir dariku tentang kakak rohani atau orang tua rohani adalah, jangan pernah stampel bahwa dirimu sudah bijaksana, yang paling benar, tidak perlu teguran dari orang lain. Ingat, kita bukan malaikat dan bukan TUHAN. maulah untuk tetap dibimbing oleh orang tua rohani kita meski mungkin kita sendiri sudah menjadi kakak rohani atau orang tua rohani. Jadi sebaiknya kita pun tetap jadi anak rohani untuk orang tua rohani kita, sebab dengan punya orang tua rohani, artinya kita masih memiliki kerendahan hati untuk mau ditegur dan diarahkan, tidak merasa diri yang paling benar. dan jika orang tua rohani kita telah tiada, mungkin telah berpulang ke rumah BAPA, harapanku kalian sudah menjadi orang tua rohani yang dewasa yang sungguh memiliki kedekatan sendiri juga dengan TUHAN, sehingga TUHAN rasa kamu sudah bisa mandiri dalam relasi bersama TUHAN tanpa ada orang tua rohanimu disisimu secara jasmani.

Akhir kata, pertumbuhan rohani tiap orang itu adalah anugerah TUHAN, jadi jika mereka stagnant, tidak bertumbuh apa lagi gagal, itu adalah urusan mereka dengan TUHAN dan bukan kesalahanmu. Karena tugasmu adalah menanam firman TUHAN, dan menegur dan memelihara mereka dalam kedisiplinan, kasih, dan pengampunan, bukan memberikan pertumbuhan.


See U n GBU

Kehidupan Rohani dalam Keluarga Rohani part 1 (Anak Rohani)

Halo... Shallom para pembaca,

Welcome back to my blog, it's me, Debora Yolanda...

Kalau kemarin kita bicara soal konsep keluarga rohani, yang bisa kalian akses di sini 

Sekarang aku ingin bicara sama kalian tentang kehidupan berkeluarga rohani. Wah... bisa bayangin gak kalian, itu kayak gimana?

Jadi gini temen-temen, walau sebagian besar pembaca post ini adalah kristen mungkin, sering denger kata keluarga rohani mungkin, bahkan punya keluarga rohani mungkin, tapi kalian tu paham gak sih, kalian mesti bersikap kayak gimana dalam keluarga rohani itu? sering gak sih kalian bentrok sama keluarga rohani kalian? entah bentrok karena seakan mereka gak bisa memahamimu, gak asik, atau gak sejalan gitu sama maumu?

Mari kita bicara, dari mana sih asal usul keluarga rohani itu? dan gereja mana saja yang kira-kira sudah menerapkannya?

    Pertama aku mau bilang, ada orang yang bisa menemukan keluarga rohani itu dengan cara memang mencari orang tua rohani. jadi orang ini sadar nih kalau dia perlu di bimbing dan perlu pembimbing yang ada disampingnya, makanya dia cari orang yang tepat yang dia rasa bisa dijadikan panutan, yang dia rasa memang orang itu adalah orang yang benar dan takut akan TUHAN. jadilah orang ini datang kepada seseorang yang dia rasa bisa dijadikan kakak rohaninya dan memohon agar diangkat menjadi anak rohani, dibimbing, ditegur, dididik, dan mau mendengar dan turut serta dalam kehidupan kakak rohaninya. Beruntunglah Anda yang mendapat anak rohani yang macam begini ya, :D wkwkwk. Udah gak nyari, sadar diri jadi anak rohani, menyediakan diri buat diatur lagi. Puji TUHAN...

    Kedua, ini adalah anugerah bagi orang-orang berdosa :D, tapi ujian bagi orang tua/kakak rohani. Yang kedua itu adalah dimana ada orang-orang yang perduli akan orang lain, dan mau, sudi meluangkan waktu untuk memperdulikan orang yang masih hidup dalam dosa, orang yang masih hidupnya seturut dengan dunia, apa'an tuh contohnya? iri hati, body shaming misalnya, hidup semau sendiri, pokok dia harus yang terbaik dan terpuji misalnya, lalu orang yang masih mengalami luka hati. Wah berat dan harus penuh sabar pokoknya buat kakak rohani yang dapet anak rohani dengan cara begini.an. Udah kiblat hidupnya masih kearah dosa dan dunia, gak punya konsep keluarga rohani juga jadi ya mesti sabar dan double porsi ngajarinya. Puji Tuhan, aku dapet keluarga rohani yang ini, begitu :D (ini maksudnya aku yang posisi anak rohaninya, ya..., bukan kakak rohaninya ya... wkwkwkwk).

Sadarilah juga, bahwa menemukan keluarga rohani atau mendapat keluarga rohani itu gak mudah, dan pahami, gak semua orang TUHAN kasih anugerah untuk dapet keluarga rohani. Ada orang yang sampai akhir hidupnya gak punya keluarga rohani, why? mungkin gak cari, mungkin juga saking bebal hidupnya jadi dia gak perduli dengan hal rohani, jadi walau sudah dikasih, dia gak mau mendengar dan malah meninggalkan, bisa jadi. Jadi disini gak ada jawaban lebih baik mencari atau lebih baik dicari. Karena baik mencari maupun dicari juga memiliki kesusahannya sendiri-sendiri.

Oke, jadi awalnya aku pun gak paham dengan konsep keluarga rohani dan kakak rohani itu seperti apa. gerejaku pantekosta dan dalam kami beribadah memang ada ibadah persekutuan, yaitu persekutuan wanita, pria, dan kaum muda, juga anak sekolah minggu. Dimana konsep persekutuan ini lebih kayak ibadah umum tapi dengan lingkup yang lebih kecil. Maybe, kalau kalian bergereja di protestan juga akan mendapati yang seperti kudapati, ya... memang sih, gereja-gereja yang udah nerapin keluarga rohani, kurasa belum banyak, yang aku tahu itu ROCK tempat Pak Pdt. Timotius Arifin Tedjasukmana dan GMS tempat Pak Pdt. Philip Mantofa, aku gak tahu apakah di GKA atau yang lainnya juga menerapkan yang demikian?

    Kalo konsep tentang keluarga rohani saja seseorang gak paham, jangan terkaget-kaget kalau mereka sering berbuat anomali dalam keluarga. Tidak sopan dalam keluarga misalnya, membuat keputusan tanpa berdiskusi dengan keluarga misalnya, melakukan tindakan-tindakan secara sembunyi-sembunyi dari keluarga (bisa jadi juga dalam benak mereka, ngapain aku laporan sama kakak rohani sih? orang mereka bukan papa mama kandung bukan saudara kandung, kadang keluarga kandung aja gak dikasih tahu, apa lagi ini yang dalam hubungan sipil, darah, tidak ada hubungannya? emang mereka siapa? harus dikasih tahukah?), merasa paling diabaikan, paling tidak di istimewakan. Dalam hal-hal seperti ini kakak rohani dituntut untuk lebih ekstra dan diatas normal penanganannya, karena ya ibarat manusia ya, mereka termasuk ABK (anak berkebutuhan khusus) yang berdampak mengalami kelambatan perkembangan dalam hal ini lambat berkembang imannya. Jadi jangan harapkan dia bisa berprilaku yang seharusnya. Kita mesti kasih contoh dia dulu, musti diajari dulu, gimana to jadi anak rohani yang baik, gimana to jadi keluarga rohani yang baik itu. kalo menghadapi situasi kayak gini, aku sebagai keluarga rohani yang baik, harusnya kayak gimana. Wah... kayak nyetir banget ya... honestly iya, dan ketika kakak rohaninya mau ngajari sebegitunya, dia juga belum tentu mau, karena bisa jadi gak enak dan gak sesuai dengan keinginannya dia. Ini adalah tantangan bagi kakak rohani yang punya anak yang belum paham soal keluarga rohani, hidup dalam dosa (dosa apa saja deh, bisa dosa sex, dosa kesombongan, merusak diri memakai obat terlarang misalnya), dan kalau pun gak dosa yang ku sebutkan itu, ada juga dosa karena hidupnya masih berkiblat dunia: aku harus yang terbaik, paling oke, dan jadi panutan, di puji-puji. Baik adik rohani maupun kakak rohani ketika ada masalah atau ada sikap anggota rohani yang menjengkelkan. sadarilah itulah keluarga, tidak ada keluarga yang sempurna. dan keluarga ini hanya bisa disempurnakan oleh kasih Kristus. Jadi harus saling memaafkan, memahami, tapi juga mau belajar dan berusaha untuk berubah seturut kehendak Kristus.

Lalu masalah yang berikutnya yang bisa saja terjadi di dalam kehidupan kerohanian dalam keluarga rohani adalah pribadi yang punya masalah dalam relasi. Ini ada dua eksterm, kakak rohaniku biasa bilang ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Apa sih ekstremnya? 

    yang pertama relasi yang kurang baik terhadap sesama manusia, Waw... seperti apakah itu? contohnya begini: ada seorang anak yang sering mendapat bully dari orang lain, entah itu temannya, entah itu gurunya, sudah dapet bully, dia gak punya teman/sahabat yang bisa dipercaya yang ada disisinya waktu dia di bully (Of course TUHAN Yesus adalah sahabat kita right? tapi ini aku lagi bicara yang kasat mata dan bisa dipegang dan dilihat di samping kita, yang kita rasa real walau di dunia yang fana), sudah begitu orang tuanya gak perduli dan ikutan nge-bully dia juga. Wah... percayalah, kepada kakak rohani yang ia jumpai, sekalipun itu anda dan Anda hidup baik dan benar dihadapanNYA, besar kemungkinan anak ini tidak langsung percaya kepada Anda, wkwkwkwk. Ya... gimana ya..., ya maklum saja, ini butuh proses dan pembuktian bahwa Anda berbeda dari yang lain dan bisa dipercaya, karena konsep ketulusan belum ada di hidupnya. Justru Anda bisa menjadi saluran contoh bagi anak ini, tentang bagaimana kasih Kristus yang sejati itu bagi dia, jika Anda dipilih TUHAN untuk mampu bertahan membimbing anak rohani ini.

    yang kedua relasi yang terlalu baik dengan dunia. Saking baik dan carenya temen-temennya yang secara rohani tidak sejalan dengan kebenaran Kristus, itu membuat dia lebih percaya sama temen-temennya daripada kepada kakak rohani. Walaupun itu temen ngajarin dia gibah, berbuat jahat kepada orang lain, ngajarin berbuat dosa misalnya, tapi dia lebih percaya temennya lebih baik ketimbang kakak rohani. Why? lha yang ada disampingku, yang nanyain aku, yang perduli sama aku, yang jengukin aku temenku dan bukan kakak rohani, kok. Ini jujur agak sulit sih, antara kakak rohani/keluarga rohani yang kurang care atau mereka yang lebih mendekatkan diri kepada jalan yang salah. Walau mereka mungkin tahu bahwa temen itu salah tapi mereka tetep bergaul sama temen itu karena temen itu bisa memenuhi kebutuhan mereka, kebutuhan diterima mungkin, kebutuhan diperhatikan mungkin. Kalo yang model begini, sudahlah ini sulit, dan inilah misteri ilahi. Hanya TUHAN yang bisa menghantamnya, mengajarinya sendiri untuk mau berubah dan memilih yang benar. Walau ya sebagai kakak rohani, tentulah ya, kita tidak mendoakan kehancuran mereka.

Nah ini adalah gambaran tentang kehidupan rohani dalam keluarga rohani part 1 tentang anak rohani. di next post, aku pengen cerita ke kalian, gimana sih lika-liku jadi kakak rohani itu, dan apa saja hal-hal yang bukan sepenuhnya salah tapi kurang tepat dan sebaiknya diperbaiki didalam menjadi kakak rohani.

Oke, sampe ketemu di post berikutnya teman-teman see you soon n GBU.


Jumat, 15 Juli 2022

Apa sih Keluarga Rohani itu?

Halo... Shallom pembaca yang budiman (cieh... kayak sapaan di bridgerton, yah...) 

Welcome back to my Blog, it's me Debora Yolanda.


Aku bersyukur setelah sekian lama kesibukanku dalam hidup, akhirnya aku bisa post tulisan di blog, ditengah-tengah kesibukanku. Hari ini aku pengen bicara ke kalian soal keluarga rohani. Bagi kalian umat Kristen, ku rasa frase keluarga rohani itu gak asing di telinga kalian, but did you realy knew about that? can i get information? how dept you knew about that? 

Oke, kalau kalian sudah menjawab pertanyaanku diatas, sekarang mari kita cocokkan, apakah pemahaman kalian, sama dengan pemahaman yang akan ku paparkan dibawah ini?

     Setelah maybe, 8 tahun aku menjalani kehidupan dengan keluarga rohaniku, dengan yang terdekat kakak rohaniku, aku menyimpulkan bagi diriku sendiri, bahwa keluarga rohani adalah, mereka yang siap menasihatimu dan membimbingmu dalam pengenalan akan kebenaran firman TUHAN, namun tidak memaksamu untuk menerimanya, dan tidak akan menjauhimu juga jikalau kamu belum atau tidak menerima nasihat atau bimbingan mereka. Jadi kalau kamu terpisah dari mereka, besar kemungkinan, justru kamu dengan kehidupan berdosa yang masih kamu bawa itu yang memisahkan kamu dari mereka (ini dengan catatan ya..., kalau memang keluarga rohani yang kamu miliki itu adalah bener-bener keluarga rohani yang cinta TUHAN dan hidup dalam takut akan TUHAN, walau iya, kadang juga ada sikap kakak rohani yang mungkin kita rasa kurang bijak/kurang menyenangkan/seperti pilih kasih dalam memutuskan sesuatu terhadap anak-anak rohaninya. Namanya juga mereka masih manusia dan bukan malaikat, ya kan... wkwkwkwk :D). Keluarga rohani itu bukan orang-orang yang hanya asik-asikan sama kamu saja, tapi mereka juga membangun hidupmu. kalo cuma asik-asikan tanpa membangun hidup, dunia juga bisa lakukan itu buat kamu. Dan, jika kamu percaya mereka adalah keluarga rohanimu, tentu kamu akan ada kelembutan hati mau mendengarkan nasihat mereka dan melakukan nasihat itu.

       Keluarga rohani itu keluarga yang memperdulikanmu, ketika kamu ulang tahun, mereka memberimu doa dan ucapan yang tulus, saat kamu sakit mereka menanyakan kabarmu, mereka care sama kamu. Kamu bisa percaya sama mereka, kamu bisa cerita dengan leluasa kemereka dan bisa yakin, mereka itu tulus baik sama kamu karena mereka lebih dahulu menerima kasih dari Kristus, dan mereka ingin kamu juga bisa merasakan kasih yang sama yang sudah mereka terima. Mereka bukan baik supaya kamu pinjami mereka uang, supaya urusan mereka bisa kamu perlancar, supaya ada peluang-peluang bisnis atau masa depan, bukan seperti itu. Keluarga rohani itu keluarga yang tulus dan selalu ada di sisimu walau kamu gak bisa beri mereka apa-apa. Bisa dipercaya dan tulus yang ku maksudkan di sini juga bisa berlaku untuk konsep bahwa di depan kamu mereka bicara A di belakangmu pun mereka bicara A, jadi ada konsistensi dan mereka tidak berubah-berubah untuk mencari keuntungan dari hidupmu. Keluarga rohani itu adalah keluarga atau orang yang kamu libatkan dalam keputusan-keputusan besar di hidupmu. Why i said big decision? karena big decision itu akan mempengaruhi kualitas hidupmu dan juga perjalanan relasimu bersama keluarga rohanimu. Apa saja sih keputusan besar itu? Contoh: Menikah, kerja dimana dan kerja apa, punya pacar atau calon pasangan hidup misalnya, sekolah atau kuliah dimana. Sehingga dengan pengambilan keputusan besar itu kalian tetap bisa berhubungan/berkomunikasi dengan baik walau hal besar itu boleh ada terjadi di hidupmu. Jadi keluarga rohani itu adalah orang-orang yang rutin berelasi denganmu dan kalian dekat, akrab, saling memahami. Kalau kalian nanya ke aku, berarti kalau cuma 1 minggu sekali ketemu di gereja dan cuma say helo pas ketemu. itu bukan keluarga rohani, ya? kalau jawabku sih enggak juga. Why? karena itu konsepnya kayak gini, kamu tuh punya dua macam bentuk keluarga, satu keluarga besar yang terdiri dari kakek, nenek, om, tante, sepupu, ponakan, periparan dll, yang satu lagi keluarga inti. Sementara keluarga rohani yang aku bahas itu lebih kayak keluarga inti yang cuma ada kamu, orang tua rohanimu, dan saudara rohanimu (entah adik entah kakak). 

    Dan ini pamungkasnya dalam kehidupan kekristenan keluarga rohani, yaitu mereka yang mau mengampunimu, memaafkanmu ketika kamu sudah menyakiti hati mereka, dan mereka mau menerimamu kembali, memelukmu kembali, menghargaimu kembali. Bagiku ini adalah pamungkasnya kekristenan gitu, karena konsepnya seperti cerita anak yang hilang dan didapati kembali yang ada di Alkitab, dan itu juga yang TUHAN Yesus ajarkan dan kerjakan di dalam hidup setiap kita. Mengampunimu, menerimamu, memulihkanmu. Sekarang kamunya gimana nih setelah dapet pengampunan? mau kembali ke jalan yang benar, berjuang melawan dosa? atau mau di comfort zone dosa?

Nah.. sekian dulu ya, sharing ku tentang keluarga rohani, 

di next post, aku akan berbagi tentang kehidupan kerohanian dalam keluarga rohani. susahnya memahami konsep keluarga rohani bagi mereka yang berdosa dan mungkin gak berdosa tapi belum pernah mengenal dan memahami apa itu keluarga rohani, dan bagaimana bersikap di dalam relasi keluarga rohani.

see you.. GBU