What
Men Want ’s Book Review
Bagian
2
Anda
telah membaca setengah bagian dari review buku What Men Want (by Petrus Kwik),
bagaimana? Apakah Anda masih penasaran dengan 11 materi berikutnya? Jika ya,
artinya Anda memang seorang wanita yang sabar dan ingin memahami laki-laki
sepenuhnya. Selamat membaca Review buku yang tersisa, semoga setelah ini, Anda
dapat menemukan kebagaiaan bersama laki-laki yang berusaha Anda pahami itu. J
Jika Anda belum membaca review bagian 1, klik disini untuk membaca review bagian 1
Jika Anda belum membaca review bagian 1, klik disini untuk membaca review bagian 1
1.
Pernikahan itu Lari Maraton
Pernikahan punya efek yang luar biasa,
kondisi setelah menikah bagaikan bermain di atas meja judi. Apa pun bisa
terjadi, dengan menikah kita bisa merasakan surga selagi masih di dunia atau sebaliknya.
Artinya apakah pernikahan itu berkat atau bencana tergantung kita yang
menjalani. Beberapa orang merasa tertipu setelah menikah, hal ini bisa terjadi
karena ketidak terbukaan saat awal menikah. Saat pacaran, kita selalu
mempersiapkan diri sebelum bertemu si dia, bahkan Anda bersikap amat sangat
manis di depannya, lalu saat menikah semuanya berakhir dan datanglah kehidupan
nyata, yaitu sifat aslinya.
Menikah itu bagaikan lari maraton,
terburu-buru di awal dan kehabisan tenaga di tengah-tengah perjalanan bahkan
tidak dapat melanjutkan hingga garis finish membuat Anda gagal memenangkan
pertandingan. Lari maraton tidak cukup hanya awalan yang bagus, tapi butuh
kesabaran, konsisten, dan ketahanan yang luar biasa, tidak lupa pantang
menyerah. Berurusan dengan mertua, ipar, suami yang kadang tidak sesuai
“selera” menjadi tantangan yang harus dihadapi. Menikah itu satu paket, nikahi
suami Anda dan keluarganya. Pertahankan pernikahan Anda dan yakinlah bahwa
pasangan Anda adalah anugerah terbaik dari TUHAN.
2.
Berdamai dengan ketidaksempurnaan
Pakar komunikasi Drs Les & Leslie
Parrott menyatakan sebuah fakta bahwa otak manusia dapat mentolirir kesalahan
tulisan. Jika otak Anda mampu mentolirir kelemahan dalam tulisan, bukankah hati
Anda jauh lebih bisa melakukannya? Namun sayangnya banyak wanita tidak mampu
mentolirir ketidaksempurnaan pasangannya. Lupa menutup kemari baju, memencet
odol sembarangan, lupa flush toilet setelah BAK, menjadi pemicu keributan dalam
rumah tangga. Daripada meributkan hal kecil yang tidak ada habisnya, lebih baik
Anda fokus pada solusinya. Ada banyak cara kreatif untuk merubah suami Anda
menjadi lebih baik, dibanding ngajak ribut suami. Ingat: Tuhan menerima kita
apa adanya, namun Dia tidak pernah membiarkan kita seadanya. Dia ingin kita
berubah dan menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Prinsip itulah yang juga
harus diterapkan dalam berumah tangga.
3.
Sediakan gua untuk kami
Wanita kadang sering kesulitan memahami
sifat suami yang tertutup. Kadang ketika wanita banyak bertanya untuk mencari
tahu hal apa yang sedang terjadi, suami justru marah dan makin menutup diri.
Kita para wanita harus menyadari bahwa pria ingin dianggap sebagai makhluk
superior yang sempurna, sikap inilah yang membuat pria jadi tertutup. Hanya
sedikit pria yang berani menceritakan kelemahannya. Besar kemungkinan mereka
trauma terhadap respon wanita ketika mereka cerita soal kelemahannya di depan
wanita. Respon istri yang marah, ngomel, dan terus menerus membahas masalah
suami dapat mengakibatkan suami mengalami trauma dan tertutup. Siap untuk jadi
penolong dan pemaaf merupakan hal yang diharapkan suami. Namun suami diam juga
tidak berarti marah pada Anda, mereka hanya butuh sedikit ruang privasi, dan
ketika sudah siap, ia akan kembali terbuka kepada Anda. Yang perlu Anda lakukan
adalah berdoa, menanti, dan terus setia kepadanya.
4.
Mars and Venus
Pria dan wanita jelas sangat berbeda.
Bagi pria penghargaan, prestasi, dan pengakuan adalah segalanya, bagi wanita
cinta, perhatian, dan di dengar jauh lebih penting. Perbedaan minat, selera,
dan kesenangan sering menjadi pemicu konflik dalam sebuah hubungan. Bagi pria
merayakan ulang tahun sambil makan cemilan dan menonton pertandingan bola,
sangat menyenangkan. Tapi bagi wanita, bisa jadi hal itu sangat menyebalkan.
Menurut kebanyakan wanita, makan malam bersama di tempat yang romantis untuk
merayakan ulang tahun adalah hal yang menyenangkan. Jalan satu-satunya agar
hubungan Anda dan pasangan jadi harmonis adalah dengan mematikan ego
masing-masing dan melakukan sesuatu yang berarti, sesuai dengan apa yang
pasangan Anda senangi dan bukan hanya melakukan sesuatu keinginan dan
kesenangan Anda.
5.
What Men Want
Meski sebelum menikah, kebanyakan dari
kita telah melewati masa pacaran, nyatanya kita juga belum benar-benar
mengenali pasangan kita sebelum menikah. Lalu apa bedanya semua ini dengan
jaman Siti Nurbaya? Mengenali pasangan amatlah penting, lalu Anda sebagai
wanita, sudahkah Anda mengenali suami Anda? Mengertikah Anda apa yang
sebenarnya suami/pria Anda inginkan? Menurut survei squidoo.com 43.2% pria
ingin kenyamanan, 22.2% pria butuh cinta tulus, 8% pria butuh seks, 6.8% pria
butuh wanita setia, 5.6% pria mencari wanita cerdas, 3.7% pria mencari wanita
yang cantik, 2.5% pria mencari wanita yang mendukungnya.
6.
Jangan intimidasi kami
Ingat bahwa pria tidak suka di
intimidasi, merasa terancam membuat pria merasa tidak nyamanan dan serba salah.
Yang paling utama saat pria diintimidasi adalah mereka merasa ada dibawah kaki
wanita. Padahal Firman Tuhan mengatakan “Hai istri, tunduklah pada suami”. Jika
suami terus di intimidasi, mereka akan sulit mengambil keputusan dan memimpin
rumah tangga. Jangan kaget jika kendali rumah tangga sudah berpindah pada Anda
dan suami Anda hanya diam saja bahkan tidak dapat membuat keputusan. Kadang
suami memang bisa gagal atau salah dalam mengambil keputusan, tetapi disinilah
fungsi Anda sebagai wanita, memberi mereka dukungan dan memotivasi mereka agar
bangkit dari kegagalan.
7.
Buat Kami Jadi Anggur berkelas
Laki-laki itu seperti anggur, jika sang
pendamping pandai memeras dan memfermentasikannya, maka ia akan menjadi anggur
berkelas. Jika Anda tidak hanya jadi pendamping namun juga menjadi penolong,
maka Anda sedang mendukung suami Anda untuk mengambil tanggung jawabnya sebagai
kepala keluarga 100%. Sikap Anda sebagai istri menentukan “kualitas anggur”
yang dihasilkan. Anda juga yang pertama kali menikmati kualitas anggur
tersebut. Beri pujian pada suami saat ia berhasil, beri dukungan pada suami
saat ia gagal. Semua pria perlu dihormati dan diakui keberadaannya. Kapan
terakhir kali Anda memuji suami Anda? Anda sangat menentukan menjadi apa suami
Anda di masa sulit. Masa puncak dalam kehidupan kita sebagian terjadi karena
pujian. Jika suami tidak dipuji mungkinkah dia akan berada di puncak?
8.
Jangan ada pihak ketiga diantara kita
Pihak ketiga tidak selalu soal PIL dan
WIL, pihak ketiga bisa jadi keluarga atau bahkan anak yang bisa mempengaruhi
kualitas hubungan kita dengan pasangan. Perlu di ingat bahwa meski Anda telah
memiliki anak, namun kualitas hubungan Anda dengan pasangan harus tetap dijaga.
Anda harus tetap memperdulikan pasangan Anda, memberikan waktu yang berkualitas
dengannya. Anda juga perlu mengingat bahwa setelah menikah fokus seseorang
adalah pasangannya. “meninggalkan” ayah dan ibunya menjadi satu tubuh dengan
istrinya punya arti bahwa kini fokus hidup seseorang yang telah menikah adalah
pasangannya dan mereka hidup mandiri dan dewasa. Jadi layani suami Anda dengan
sepenuh hati.
9.
Tiga Dosa Keuangan Wanita
Ini
masalah sensitif tapi harus dibicarakan, sebab masalah ekonomi juga menjadi
pemicu rusaknya sebuah rumah tangga. Menurut pria ada tiga dosa keuangan yang
dilakukan wanita:
1. dosa pertama: tidak perduli, tidak mau tahu soal keuangan
rumah tangga. Pokoknya suami harus “setor”, hal ini adalah tipe istri
penuntut. Hendaknya keuangan rumah tangga diketahui secara bersama agar istri
tidak menuntut dan suami tidak boros.
2. dosa kedua:
egois soal keuangan. Suami memang
bertanggung jawab untuk menafkahi seluruh kebutuhan rumah tangga. Namun perlu
di ingat, itu terjadi jika sang istri tidak bekerja. Berbeda cerita jika sang
istri juga bekerja, bahkan memiliki karir yang lebih baik dari suami, hendaknya
keuangan keluarga dipikul bersama. Sebab ketika Anda dan suami “menjadi satu
tubuh” dapat juga diartikan “menjadi satu dompet”. Yang seringkali terjadi
meski istri bekerja tetapi segala kebutuhan rumah tangga hanya ditanggung
suami, sementara istri bisa bersenang-senang dengan uangnya sendiri. Motto yang
dijunjung “Uangmu Uangku, Uangku Uangku”, tindakan ini membuat suami merasa
tertekan dan seakan menjadi sapi perahan.
3. dosa
ketiga: sikap boros soal keuangan. Suami
yang baik adalah suami yang bekerja keras menafkahi keluarga tapi jangan lupa
istri yang baik adalah istri yang tidak memboroskan nafkah dari suami. Ingat,
suami sudah susah payah mencari nafkah, maka Anda sebagai wanita, hati-hatilah
dalam menggunakannya.
10.
Kami capek cekcok, kami ingin cocok
Cocok itu sulit, cekcok itu gampang
bahkan cekcok sudah dianggap bumbu dalam rumah tangga. Oke, bumbu memang baik,
tapi kalo kebanyakan bumbu juga membuat rasa masakan jadi tidak karuhan.
Alkitab mengatakan kerukunan mengundang berkat. Mazmur 133 menyatakan berkat
seperti embun gunung Hermon turun ke atas gunung sion. Padahal letak gunung
Hermon dan Sion sangat jauh. Jadi jika cocok (rukun) berkat Tuhan akan turun
dalam rumah tangga begitu deras, jauh, dan panjang. Bagaimana caranya cocok?
Anda harus bisa membaca suasana hati pasangan Anda. Setidaknya sambutlah suami
dengan hangat saat pulang kerja dan sediakan keperluan mereka. Bayangkan, suami
sudah lelah bekerja, dimarahi atasan di tempat kerja, komplain pelanggan, lalu
saat pulang, masih disuguhi omelan panjang dari Anda, rumah berantakan, tentu
suami Anda makin stress, dan cekcok dengan Anda. Meski harus cekcok terkadang,
tapi perlu di ingat bahwa saat cekcok, Anda tidak boleh kasar pada pasangan,
jangan mengeluarkan kata-kata kasar, atau memukul pasangan, jangan juga
membahas masa lalunya. Saat menikah suami-istri menjadi satu tubuh. Ketika satu
bagian tubuh sakit, tubuh lain akan merasakan sakitnya. Jika Anda melukai suami
Anda, Anda pun akan merasakan sakitnya. Membahas masa lalu saat bertengkar,
tidak akan memberikan solusi dan hanya menambah kekacauan. Saat Anda menikah,
Anda tidak hanya menikahi pasangan Anda di masa sekarang, tetapi juga masa
lalunya. Saat Anda memutuskan menikah, Anda setuju menerima pasangan Anda apa
adanya, termasuk hal-hal yang pernah dibuat oleh pasangan Anda di masa lalunya.
Sebaiknya Anda tidak mengungkit masa lalu masing-masing. Jika Tuhan tidak
mengungkit “dosa masa lalu”, kenapa kita mengungkit masa lalu pasangan kita.
11.
Tolong sabar, beri kami waktu untuk berubah
Anda tentu ingin suami Anda berubah
menjadi lebih baik, ya... itu bagus. Tapi perlu di ingat, perubahan itu butuh
proses dan tentu dimulai dari hal-hal kecil. Jadi hargai suami Anda ketika
mereka melakukan perubahan kecil, dukung dan motivasi, serta bersabarlah
menunggu hingga suami Anda benar-benar berubah. Istri adalah faktor penentu
utama terjadinya perubahan dalam diri suami.
0 komentar:
Posting Komentar