Sabtu, 22 Juni 2019

REVIEW BUKU WHAT MEN WANT (by Petrus Kwik) bagian 2


What Men Want   ’s Book Review
Bagian 2

Anda telah membaca setengah bagian dari review buku What Men Want (by Petrus Kwik), bagaimana? Apakah Anda masih penasaran dengan 11 materi berikutnya? Jika ya, artinya Anda memang seorang wanita yang sabar dan ingin memahami laki-laki sepenuhnya. Selamat membaca Review buku yang tersisa, semoga setelah ini, Anda dapat menemukan kebagaiaan bersama laki-laki yang berusaha Anda  pahami itu. J

Jika Anda belum membaca review bagian 1, klik disini untuk membaca review bagian 1
      
1.       Pernikahan itu Lari Maraton
       Pernikahan punya efek yang luar biasa, kondisi setelah menikah bagaikan bermain di atas meja judi. Apa pun bisa terjadi, dengan menikah kita bisa merasakan surga selagi masih di dunia atau sebaliknya. Artinya apakah pernikahan itu berkat atau bencana tergantung kita yang menjalani. Beberapa orang merasa tertipu setelah menikah, hal ini bisa terjadi karena ketidak terbukaan saat awal menikah. Saat pacaran, kita selalu mempersiapkan diri sebelum bertemu si dia, bahkan Anda bersikap amat sangat manis di depannya, lalu saat menikah semuanya berakhir dan datanglah kehidupan nyata, yaitu sifat aslinya.
       Menikah itu bagaikan lari maraton, terburu-buru di awal dan kehabisan tenaga di tengah-tengah perjalanan bahkan tidak dapat melanjutkan hingga garis finish membuat Anda gagal memenangkan pertandingan. Lari maraton tidak cukup hanya awalan yang bagus, tapi butuh kesabaran, konsisten, dan ketahanan yang luar biasa, tidak lupa pantang menyerah. Berurusan dengan mertua, ipar, suami yang kadang tidak sesuai “selera” menjadi tantangan yang harus dihadapi. Menikah itu satu paket, nikahi suami Anda dan keluarganya. Pertahankan pernikahan Anda dan yakinlah bahwa pasangan Anda adalah anugerah terbaik dari TUHAN.

2.       Berdamai dengan ketidaksempurnaan
       Pakar komunikasi Drs Les & Leslie Parrott menyatakan sebuah fakta bahwa otak manusia dapat mentolirir kesalahan tulisan. Jika otak Anda mampu mentolirir kelemahan dalam tulisan, bukankah hati Anda jauh lebih bisa melakukannya? Namun sayangnya banyak wanita tidak mampu mentolirir ketidaksempurnaan pasangannya. Lupa menutup kemari baju, memencet odol sembarangan, lupa flush toilet setelah BAK, menjadi pemicu keributan dalam rumah tangga. Daripada meributkan hal kecil yang tidak ada habisnya, lebih baik Anda fokus pada solusinya. Ada banyak cara kreatif untuk merubah suami Anda menjadi lebih baik, dibanding ngajak ribut suami. Ingat: Tuhan menerima kita apa adanya, namun Dia tidak pernah membiarkan kita seadanya. Dia ingin kita berubah dan menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya. Prinsip itulah yang juga harus diterapkan dalam berumah tangga.

3.       Sediakan gua untuk kami
       Wanita kadang sering kesulitan memahami sifat suami yang tertutup. Kadang ketika wanita banyak bertanya untuk mencari tahu hal apa yang sedang terjadi, suami justru marah dan makin menutup diri. Kita para wanita harus menyadari bahwa pria ingin dianggap sebagai makhluk superior yang sempurna, sikap inilah yang membuat pria jadi tertutup. Hanya sedikit pria yang berani menceritakan kelemahannya. Besar kemungkinan mereka trauma terhadap respon wanita ketika mereka cerita soal kelemahannya di depan wanita. Respon istri yang marah, ngomel, dan terus menerus membahas masalah suami dapat mengakibatkan suami mengalami trauma dan tertutup. Siap untuk jadi penolong dan pemaaf merupakan hal yang diharapkan suami. Namun suami diam juga tidak berarti marah pada Anda, mereka hanya butuh sedikit ruang privasi, dan ketika sudah siap, ia akan kembali terbuka kepada Anda. Yang perlu Anda lakukan adalah berdoa, menanti, dan terus setia kepadanya.

4.       Mars and Venus
       Pria dan wanita jelas sangat berbeda. Bagi pria penghargaan, prestasi, dan pengakuan adalah segalanya, bagi wanita cinta, perhatian, dan di dengar jauh lebih penting. Perbedaan minat, selera, dan kesenangan sering menjadi pemicu konflik dalam sebuah hubungan. Bagi pria merayakan ulang tahun sambil makan cemilan dan menonton pertandingan bola, sangat menyenangkan. Tapi bagi wanita, bisa jadi hal itu sangat menyebalkan. Menurut kebanyakan wanita, makan malam bersama di tempat yang romantis untuk merayakan ulang tahun adalah hal yang menyenangkan. Jalan satu-satunya agar hubungan Anda dan pasangan jadi harmonis adalah dengan mematikan ego masing-masing dan melakukan sesuatu yang berarti, sesuai dengan apa yang pasangan Anda senangi dan bukan hanya melakukan sesuatu keinginan dan kesenangan Anda.

5.       What Men Want
       Meski sebelum menikah, kebanyakan dari kita telah melewati masa pacaran, nyatanya kita juga belum benar-benar mengenali pasangan kita sebelum menikah. Lalu apa bedanya semua ini dengan jaman Siti Nurbaya? Mengenali pasangan amatlah penting, lalu Anda sebagai wanita, sudahkah Anda mengenali suami Anda? Mengertikah Anda apa yang sebenarnya suami/pria Anda inginkan? Menurut survei squidoo.com 43.2% pria ingin kenyamanan, 22.2% pria butuh cinta tulus, 8% pria butuh seks, 6.8% pria butuh wanita setia, 5.6% pria mencari wanita cerdas, 3.7% pria mencari wanita yang cantik, 2.5% pria mencari wanita yang mendukungnya.

6.       Jangan intimidasi kami
       Ingat bahwa pria tidak suka di intimidasi, merasa terancam membuat pria merasa tidak nyamanan dan serba salah. Yang paling utama saat pria diintimidasi adalah mereka merasa ada dibawah kaki wanita. Padahal Firman Tuhan mengatakan “Hai istri, tunduklah pada suami”. Jika suami terus di intimidasi, mereka akan sulit mengambil keputusan dan memimpin rumah tangga. Jangan kaget jika kendali rumah tangga sudah berpindah pada Anda dan suami Anda hanya diam saja bahkan tidak dapat membuat keputusan. Kadang suami memang bisa gagal atau salah dalam mengambil keputusan, tetapi disinilah fungsi Anda sebagai wanita, memberi mereka dukungan dan memotivasi mereka agar bangkit dari kegagalan.

7.       Buat Kami Jadi Anggur berkelas
       Laki-laki itu seperti anggur, jika sang pendamping pandai memeras dan memfermentasikannya, maka ia akan menjadi anggur berkelas. Jika Anda tidak hanya jadi pendamping namun juga menjadi penolong, maka Anda sedang mendukung suami Anda untuk mengambil tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga 100%. Sikap Anda sebagai istri menentukan “kualitas anggur” yang dihasilkan. Anda juga yang pertama kali menikmati kualitas anggur tersebut. Beri pujian pada suami saat ia berhasil, beri dukungan pada suami saat ia gagal. Semua pria perlu dihormati dan diakui keberadaannya. Kapan terakhir kali Anda memuji suami Anda? Anda sangat menentukan menjadi apa suami Anda di masa sulit. Masa puncak dalam kehidupan kita sebagian terjadi karena pujian. Jika suami tidak dipuji mungkinkah dia akan berada di puncak?

8.       Jangan ada pihak ketiga diantara kita
       Pihak ketiga tidak selalu soal PIL dan WIL, pihak ketiga bisa jadi keluarga atau bahkan anak yang bisa mempengaruhi kualitas hubungan kita dengan pasangan. Perlu di ingat bahwa meski Anda telah memiliki anak, namun kualitas hubungan Anda dengan pasangan harus tetap dijaga. Anda harus tetap memperdulikan pasangan Anda, memberikan waktu yang berkualitas dengannya. Anda juga perlu mengingat bahwa setelah menikah fokus seseorang adalah pasangannya. “meninggalkan” ayah dan ibunya menjadi satu tubuh dengan istrinya punya arti bahwa kini fokus hidup seseorang yang telah menikah adalah pasangannya dan mereka hidup mandiri dan dewasa. Jadi layani suami Anda dengan sepenuh hati.

9.       Tiga Dosa Keuangan Wanita
       Ini masalah sensitif tapi harus dibicarakan, sebab masalah ekonomi juga menjadi pemicu rusaknya sebuah rumah tangga. Menurut pria ada tiga dosa keuangan yang dilakukan wanita:
       1. dosa pertama: tidak perduli, tidak mau tahu soal keuangan rumah tangga. Pokoknya suami harus “setor”, hal ini adalah tipe istri penuntut. Hendaknya keuangan rumah tangga diketahui secara bersama agar istri tidak menuntut dan suami tidak boros.
    2. dosa kedua: egois soal keuangan. Suami memang bertanggung jawab untuk menafkahi seluruh kebutuhan rumah tangga. Namun perlu di ingat, itu terjadi jika sang istri tidak bekerja. Berbeda cerita jika sang istri juga bekerja, bahkan memiliki karir yang lebih baik dari suami, hendaknya keuangan keluarga dipikul bersama. Sebab ketika Anda dan suami “menjadi satu tubuh” dapat juga diartikan “menjadi satu dompet”. Yang seringkali terjadi meski istri bekerja tetapi segala kebutuhan rumah tangga hanya ditanggung suami, sementara istri bisa bersenang-senang dengan uangnya sendiri. Motto yang dijunjung “Uangmu Uangku, Uangku Uangku”, tindakan ini membuat suami merasa tertekan dan seakan menjadi sapi perahan.
      3. dosa ketiga: sikap boros soal keuangan. Suami yang baik adalah suami yang bekerja keras menafkahi keluarga tapi jangan lupa istri yang baik adalah istri yang tidak memboroskan nafkah dari suami. Ingat, suami sudah susah payah mencari nafkah, maka Anda sebagai wanita, hati-hatilah dalam menggunakannya.

10.   Kami capek cekcok, kami ingin cocok
       Cocok itu sulit, cekcok itu gampang bahkan cekcok sudah dianggap bumbu dalam rumah tangga. Oke, bumbu memang baik, tapi kalo kebanyakan bumbu juga membuat rasa masakan jadi tidak karuhan. Alkitab mengatakan kerukunan mengundang berkat. Mazmur 133 menyatakan berkat seperti embun gunung Hermon turun ke atas gunung sion. Padahal letak gunung Hermon dan Sion sangat jauh. Jadi jika cocok (rukun) berkat Tuhan akan turun dalam rumah tangga begitu deras, jauh, dan panjang. Bagaimana caranya cocok? Anda harus bisa membaca suasana hati pasangan Anda. Setidaknya sambutlah suami dengan hangat saat pulang kerja dan sediakan keperluan mereka. Bayangkan, suami sudah lelah bekerja, dimarahi atasan di tempat kerja, komplain pelanggan, lalu saat pulang, masih disuguhi omelan panjang dari Anda, rumah berantakan, tentu suami Anda makin stress, dan cekcok dengan Anda. Meski harus cekcok terkadang, tapi perlu di ingat bahwa saat cekcok, Anda tidak boleh kasar pada pasangan, jangan mengeluarkan kata-kata kasar, atau memukul pasangan, jangan juga membahas masa lalunya. Saat menikah suami-istri menjadi satu tubuh. Ketika satu bagian tubuh sakit, tubuh lain akan merasakan sakitnya. Jika Anda melukai suami Anda, Anda pun akan merasakan sakitnya. Membahas masa lalu saat bertengkar, tidak akan memberikan solusi dan hanya menambah kekacauan. Saat Anda menikah, Anda tidak hanya menikahi pasangan Anda di masa sekarang, tetapi juga masa lalunya. Saat Anda memutuskan menikah, Anda setuju menerima pasangan Anda apa adanya, termasuk hal-hal yang pernah dibuat oleh pasangan Anda di masa lalunya. Sebaiknya Anda tidak mengungkit masa lalu masing-masing. Jika Tuhan tidak mengungkit “dosa masa lalu”, kenapa kita mengungkit masa lalu pasangan kita.     

11.   Tolong sabar, beri kami waktu untuk berubah
       Anda tentu ingin suami Anda berubah menjadi lebih baik, ya... itu bagus. Tapi perlu di ingat, perubahan itu butuh proses dan tentu dimulai dari hal-hal kecil. Jadi hargai suami Anda ketika mereka melakukan perubahan kecil, dukung dan motivasi, serta bersabarlah menunggu hingga suami Anda benar-benar berubah. Istri adalah faktor penentu utama terjadinya perubahan dalam diri suami.

0 komentar:

Posting Komentar