Minggu, 23 Juni 2019

REVIEW BUKU WHAT MEN WANT (by Petrus Kwik) bagian 1


What Men Want   ’s Book Review
Bagian 1
             Apa yang pria inginkan? Sebuah karya dari Petrus Kwik yang menceritakan tentang isi hati seorang pria sebagai suami. Awalnya aku baca buku ini, bukan karena aku sudah memiliki suami, tapi karena aku gagal dalam menjalin sebuah relasi dengan seorang laki-laki. Buku ini sangat jauh dari kata PORNO,  layak dibaca bagi mereka yang bersiap untu membangun sebuah rumah tangga atau mereka yang sedang menjalin relasi. Bahasanya yang ringan dan mudah dipahami, menyentuh kehidupan sehari-hari, ditambah alur cerita yang asik, bagaikan membaca sebuah narasi fiksi, membuat saya yakin bahwa Anda bisa membaca buku ini hingga bab akhir.
           
            Aku beli buku ini melalui Aplikasi di play store bernama Spirit Books, dengan membayar menggunakan saldo pada aplikasi sebesar Rp 27.000,- tapi jika kalian ingin membeli buku hard copy nya, kalian bisa menghubungi wa: 0857-2855-8922. Harga buku yang hard copy sekitar Rp 45.000,- (belum termasuk ongkos kirim). Apa bila kita melihat dari sisi materi yang disajikan, buku ini dapat digolongkan sebagai buku psikologi dengan mengangkat sudut pandang Kristen, tapi menurut saya buku ini tetap dapat diabaca masyarakat umum sebab tidak sepenuhnya hanya membahas hubungan suami istri dari sudut pandang Kristen.
          
           Sebagai seorang pereview buku, saya tidak hanya ingin meng-iming-imingi Anda soal buku ini, tapi saya juga sajikan ringkasan 21 bab yang sudah saya baca dari WHAT MEN WANT’S book. Pada akhirnya, semua keputusan ada di tangan Anda, apakah memutuskan membeli? Terakhir, sebagai tambahan informasi, pembelian buku dan review yang saya lakukan, murni keinginan saya sendiri, tidak ada sponsor dari pihak mana pun. Selamat menikmati review What Men Want’s book...........................  

                                                                                                   
1.       Kami bukan mentalis
       Ketika sepasang suami istri bertengkar, seringkali istri berkata “Biarkan aku sendiri” tapi ketika sang suami benar-benar meninggalkannya, istri justru merasa suaminya sudah tidak menyayanginya. Hal yang lain, ketika istri hanya diam tanpa sebab dan suami bertanya mengapa diam, istri hanya menjawab “aku gak papa kok”, ketika suami merasa sang istri baik-baik saja, istri justru merasa bahwa sang suami tidak peka.
       Mulai sekarang, para istri, mengertilah bahwa otak pria kurang baik dalam membaca pikiran wanita. Dengan Anda mengatakan kondisi yang sebaliknya dari kenyataan yang sedang Anda alami, hal ini dapat membingungkan otak pria. Sebab otak pria memang tidak dicipta untuk membaca pikiran. Mereka para peria benar-benar tidak tahu dengan apa yang sebenarnya Anda inginkan, hal ini juga dapat menimbulkan pertengkaran. Oleh karena itu, tolong, mulai sekarang, berkatalah jujur tentang apa yang Anda rasakan dan Anda inginkan kepada pria. Semua itu dapat mempermudah pria dalam memahami Anda.

2.       Kami bukan pujangga
       Tahukah Anda bahwa pemikiran pria tentang romantis sangat berbeda dengan main set kaum Hawa tentang romantis. Bagi pria, romantis adalah melakukan segalanya didasari cinta, tidak selalu berbentuk bunga, kata-kata rayuan, dan lagu cinta. Sebagian besar pria sangat canggung untuk memberikan hadiah seperti bunga, coklat, dan puisi cinta pada pasangan, apa lagi jika dilakukan di depan umum, bisa jadi pria lebih memilih mendaki gunung yang tinggi daripada harus melakukan semua hal itu. Oleh sebab itu, kalian para wanita, mulai sekarang, ubahlah pAndangan kalian tentang romantis. 

3.       Kami suka pamer
       Pernah dengar priamu berbicara padamu tentang hal menakjubkan hingga kamu merasa tidak percaya apakah ceritanya sungguh nyata atau hanya dibesar-besarkan. Tapi mau dikata apa, yaitulah otak pria, mereka suka pamer dan melebih-lebihkan sesuatu karena mereka ingin dianggap makhluk superior. Mungkin, kamu juga pernah digunakannya sebagai bahan pamer ke teman-temannya, hingga kamu merasa seperti salah satu barang kesayangannya (mobil, motor, rumah) yang bisa di pamer-pamerkan. Sudah, jangan tersinggung begitu, dia tidak bermaksud menyamakanmu seperti barang, dia hanya tak mampu menahan kegemarannya untuk pamer.

4.       Jangan cuci baju di depan rumah
Kita tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pasti punya kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk suami yang diceritakan keorang lain, seperti mencuci pakaian kotor di depan rumah. Akibatnya semua orang tahu dan menggunjing suami Anda. Bahkan bisa jadi pihak ketiga (mertua, saudara) ikut campur dalam rumah tangga. Sebisa mungkin selesaikan masalah rumah tangga Anda secara pribadi, atau setidaknya minta tolong lah pada pihak ke tiga yang dapat dipercaya.

5.       Kami capek jadi zorro
       Sesungguhnya dalam hati priamu, mereka ingin berkata jujur tentang masa lalu mereka, tantang keburukan mereka. Seperti wanita, pria pun juga gelisah ketika harus terus-menerus menyembunyikan keburukannya dari Anda, mereka ingin berkata jujur dan mengungkapkannya kepada Anda. Tapi yang menjadi masalah, siapkah Anda menerima kejujuran mereka? Siapkah Anda menerima keburukan yang ada dalam diri mereka? Jika selama ini pria mu menyimpan rapat-rapat soal keburukannya, itu bukan karena mereka ingin menipu Anda, tapi karena priamu takut, kamu tidak siap menerima semua itu dan marah kepada mereka. Hal terbaik yang harusnya kamu lakukan adalah dapat menenangkan mereka, memeluk dengan hangat, menerima keburukan mereka, dan membantu mereka untuk bangkit.

6.       Bisakah tidak mogok bicara
       Ribut dengan pasangan memang biasa, tapi jadi tidak biasa jika ributnya berlarut-larut. Tahukah kita bahwa ketika menikah, kita menjadi satu tubuh, ketika satu bagian tubuh terluka tubuh lain akan merasakan sakitnya. Sekarang yang jadi masalah, ketika pasangan suami istri ribut, kebanyakan istri (tidak semua) akan mendiamkan pasangannya. Tahukah Anda bahwa aksi mendiamkan bisa membuat pasangan frustasi? Tentu saja mereka frustasi, sebab tanpa mereka tahu kesalahan apa yang mereka perbuat Anda tiba-tiba diam seribu bahasa. Pria jadi bingung, mereka tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan agar Anda mau bicara. Pada akhirnya Anda sendiri juga frustasi karena mereka (pria) tidak melakukan sesuatu sesuai harapan Anda. Jadi daripada sama-sama frustasi, bukankah lebih baik jika Anda bicara? Supaya mereka dapat memahami apa yang Anda rasakan dan Anda inginkan. Banyak bicara memang tidak baik, tapi jika tidak bicara, bagaimana kalian dapat memahami satu sama lain?

7.       Jangan paksa kami mengenakan High Heels
       Banyak wanita memaksa suaminya untuk menjadi apa yang mereka mau, mengatur pakaiannya, melarang hobinya akibatnya suami tidak memiliki ruang gerak. Bahkan tanpa disadari kendali keluarga sudah ada di tangan istri karena istri terlalu mengatur. Jangan kaget jika tiba-tiba suamimu tidak lagi bisa mengambil keputusan. Hal yang terbaik adalah beri pasangan Anda kebebasan dan kepercayaan yang bertanggung jawab. 

8.       Mengapa menghukum kami dengan sesuatu yang harusnya kita nikmati
Kita tahu bahwa sex adalah berkat bagi pasangan yang sudah menikah. Sex itu memang diciptakan Tuhan. Maka jangan gunakan sex sebagai hubungan, hal ini dapat menimbulkan masalah dalam rumah tangga.

9.       Ruang apresiasi atau depresiasi
       Ruang apresiasi adalah ruang/sisi keunggulan pasangan kita. Ruang depresi adalah ruang/sisi kelemahan pasangan. Seringkali saat sepasang kekasih berpacaran, mereka menutup mata atas semua kelemahan pasangan mereka. Euforia cinta telah membutakan kita saat berpacaran, hingga sama sekali tidak keberatan dengan kekurangan pasangan. Baru saat menikah dan euforia cinta sudah habis, kita cekcok dan menyesal. Hal yang benar adalah bukalah mata Anda lebar-lebar saat pacaran. Lihatlah dahulu segala kekurangannya, setelah menikah tutuplah ½ nya (terimalah segala kekurangan pasangan) berdamailah dengan kekurangan yang mereka miliki

10.   Sawang sinawang
       Pahamilah bahwa tidak ada yang sempurna, demikian juga soal pasangan. Jika kalian melihat pasangan orang lain lebih sempurna, itu karena Anda belum melihat aslinya. Tahukah Anda bahwa membandingkan pasangan dengan orang lain adalah pemicu ketidak puasan Anda terhadap pasangan Anda. Jika sudah tidak puas, tentu akan bermunculan (banyak muncul) konflik dalam rumah tangga dan dapat berujung pada keretakan rumah tangga. Jangan pernah bandingkan pasangan Anda.

klik disini untuk membaca review bagian 2

0 komentar:

Posting Komentar