What
Men Want ’s Book Review
Bagian
1
Apa yang pria inginkan? Sebuah karya dari Petrus Kwik yang menceritakan
tentang isi hati seorang pria sebagai suami. Awalnya aku baca buku ini, bukan
karena aku sudah memiliki suami, tapi karena aku gagal dalam menjalin sebuah
relasi dengan seorang laki-laki. Buku ini sangat jauh dari kata PORNO, layak dibaca bagi mereka yang bersiap untu
membangun sebuah rumah tangga atau mereka yang sedang menjalin relasi.
Bahasanya yang ringan dan mudah dipahami, menyentuh kehidupan sehari-hari,
ditambah alur cerita yang asik, bagaikan membaca sebuah narasi fiksi, membuat
saya yakin bahwa Anda bisa membaca buku ini hingga bab akhir.
Aku beli buku ini melalui Aplikasi
di play store bernama Spirit Books, dengan membayar menggunakan saldo pada
aplikasi sebesar Rp 27.000,- tapi jika kalian ingin membeli buku hard copy nya,
kalian bisa menghubungi wa: 0857-2855-8922. Harga buku yang hard copy sekitar
Rp 45.000,- (belum termasuk ongkos kirim). Apa bila kita melihat dari sisi
materi yang disajikan, buku ini dapat digolongkan sebagai buku psikologi dengan
mengangkat sudut pandang Kristen, tapi menurut saya buku ini tetap dapat
diabaca masyarakat umum sebab tidak sepenuhnya hanya membahas hubungan suami
istri dari sudut pandang Kristen.
Sebagai seorang pereview buku, saya
tidak hanya ingin meng-iming-imingi Anda soal buku ini, tapi saya juga sajikan
ringkasan 21 bab yang sudah saya baca dari WHAT MEN WANT’S book. Pada akhirnya,
semua keputusan ada di tangan Anda, apakah memutuskan membeli? Terakhir,
sebagai tambahan informasi, pembelian buku dan review yang saya lakukan, murni
keinginan saya sendiri, tidak ada sponsor dari pihak mana pun. Selamat
menikmati review What Men Want’s book...........................
1.
Kami bukan mentalis
Ketika sepasang suami istri bertengkar,
seringkali istri berkata “Biarkan aku sendiri” tapi ketika sang suami
benar-benar meninggalkannya, istri justru merasa suaminya sudah tidak
menyayanginya. Hal yang lain, ketika istri hanya diam tanpa sebab dan suami
bertanya mengapa diam, istri hanya menjawab “aku gak papa kok”, ketika suami
merasa sang istri baik-baik saja, istri justru merasa bahwa sang suami tidak
peka.
Mulai sekarang, para istri, mengertilah
bahwa otak pria kurang baik dalam membaca pikiran wanita. Dengan Anda mengatakan
kondisi yang sebaliknya dari kenyataan yang sedang Anda alami, hal ini dapat
membingungkan otak pria. Sebab otak pria memang tidak dicipta untuk membaca
pikiran. Mereka para peria benar-benar tidak tahu dengan apa yang sebenarnya Anda
inginkan, hal ini juga dapat menimbulkan pertengkaran. Oleh karena itu, tolong,
mulai sekarang, berkatalah jujur tentang apa yang Anda rasakan dan Anda
inginkan kepada pria. Semua itu dapat mempermudah pria dalam memahami Anda.
2.
Kami bukan pujangga
Tahukah Anda bahwa pemikiran pria tentang
romantis sangat berbeda dengan main set kaum Hawa tentang romantis. Bagi pria,
romantis adalah melakukan segalanya didasari cinta, tidak selalu berbentuk
bunga, kata-kata rayuan, dan lagu cinta. Sebagian besar pria sangat canggung
untuk memberikan hadiah seperti bunga, coklat, dan puisi cinta pada pasangan,
apa lagi jika dilakukan di depan umum, bisa jadi pria lebih memilih mendaki
gunung yang tinggi daripada harus melakukan semua hal itu. Oleh sebab itu,
kalian para wanita, mulai sekarang, ubahlah pAndangan kalian tentang
romantis.
3.
Kami suka pamer
Pernah dengar priamu berbicara padamu
tentang hal menakjubkan hingga kamu merasa tidak percaya apakah ceritanya
sungguh nyata atau hanya dibesar-besarkan. Tapi mau dikata apa, yaitulah otak
pria, mereka suka pamer dan melebih-lebihkan sesuatu karena mereka ingin
dianggap makhluk superior. Mungkin, kamu juga pernah digunakannya sebagai bahan
pamer ke teman-temannya, hingga kamu merasa seperti salah satu barang
kesayangannya (mobil, motor, rumah) yang bisa di pamer-pamerkan. Sudah, jangan
tersinggung begitu, dia tidak bermaksud menyamakanmu seperti barang, dia hanya
tak mampu menahan kegemarannya untuk pamer.
4.
Jangan cuci baju di depan rumah
Kita tahu
bahwa tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pasti punya kebiasaan
buruk. Kebiasaan buruk suami yang diceritakan keorang lain, seperti mencuci
pakaian kotor di depan rumah. Akibatnya semua orang tahu dan menggunjing suami Anda.
Bahkan bisa jadi pihak ketiga (mertua, saudara) ikut campur dalam rumah tangga.
Sebisa mungkin selesaikan masalah rumah tangga Anda secara pribadi, atau
setidaknya minta tolong lah pada pihak ke tiga yang dapat dipercaya.
5.
Kami capek jadi zorro
Sesungguhnya dalam hati priamu, mereka
ingin berkata jujur tentang masa lalu mereka, tantang keburukan mereka. Seperti
wanita, pria pun juga gelisah ketika harus terus-menerus menyembunyikan
keburukannya dari Anda, mereka ingin berkata jujur dan mengungkapkannya kepada Anda.
Tapi yang menjadi masalah, siapkah Anda menerima kejujuran mereka? Siapkah Anda
menerima keburukan yang ada dalam diri mereka? Jika selama ini pria mu
menyimpan rapat-rapat soal keburukannya, itu bukan karena mereka ingin menipu Anda,
tapi karena priamu takut, kamu tidak siap menerima semua itu dan marah kepada
mereka. Hal terbaik yang harusnya kamu lakukan adalah dapat menenangkan mereka,
memeluk dengan hangat, menerima keburukan mereka, dan membantu mereka untuk
bangkit.
6.
Bisakah tidak mogok bicara
Ribut dengan pasangan memang biasa, tapi
jadi tidak biasa jika ributnya berlarut-larut. Tahukah kita bahwa ketika
menikah, kita menjadi satu tubuh, ketika satu bagian tubuh terluka tubuh lain
akan merasakan sakitnya. Sekarang yang jadi masalah, ketika pasangan suami
istri ribut, kebanyakan istri (tidak semua) akan mendiamkan pasangannya.
Tahukah Anda bahwa aksi mendiamkan bisa membuat pasangan frustasi? Tentu saja
mereka frustasi, sebab tanpa mereka tahu kesalahan apa yang mereka perbuat Anda
tiba-tiba diam seribu bahasa. Pria jadi bingung, mereka tidak mengerti apa yang
harus mereka lakukan agar Anda mau bicara. Pada akhirnya Anda sendiri juga
frustasi karena mereka (pria) tidak melakukan sesuatu sesuai harapan Anda. Jadi
daripada sama-sama frustasi, bukankah lebih baik jika Anda bicara? Supaya
mereka dapat memahami apa yang Anda rasakan dan Anda inginkan. Banyak bicara
memang tidak baik, tapi jika tidak bicara, bagaimana kalian dapat memahami satu
sama lain?
7.
Jangan paksa kami mengenakan High Heels
Banyak wanita memaksa suaminya untuk
menjadi apa yang mereka mau, mengatur pakaiannya, melarang hobinya akibatnya
suami tidak memiliki ruang gerak. Bahkan tanpa disadari kendali keluarga sudah
ada di tangan istri karena istri terlalu mengatur. Jangan kaget jika tiba-tiba
suamimu tidak lagi bisa mengambil keputusan. Hal yang terbaik adalah beri
pasangan Anda kebebasan dan kepercayaan yang bertanggung jawab.
8.
Mengapa menghukum kami dengan sesuatu yang
harusnya kita nikmati
Kita tahu
bahwa sex adalah berkat bagi pasangan yang sudah menikah. Sex itu memang
diciptakan Tuhan. Maka jangan gunakan sex sebagai hubungan, hal ini dapat
menimbulkan masalah dalam rumah tangga.
9.
Ruang apresiasi atau depresiasi
Ruang apresiasi adalah ruang/sisi
keunggulan pasangan kita. Ruang depresi adalah ruang/sisi kelemahan pasangan.
Seringkali saat sepasang kekasih berpacaran, mereka menutup mata atas semua
kelemahan pasangan mereka. Euforia cinta telah membutakan kita saat berpacaran,
hingga sama sekali tidak keberatan dengan kekurangan pasangan. Baru saat
menikah dan euforia cinta sudah habis, kita cekcok dan menyesal. Hal yang benar
adalah bukalah mata Anda lebar-lebar saat pacaran. Lihatlah dahulu segala
kekurangannya, setelah menikah tutuplah ½ nya (terimalah segala kekurangan
pasangan) berdamailah dengan kekurangan yang mereka miliki
10.
Sawang sinawang
Pahamilah bahwa tidak ada yang sempurna,
demikian juga soal pasangan. Jika kalian melihat pasangan orang lain lebih
sempurna, itu karena Anda belum melihat aslinya. Tahukah Anda bahwa
membandingkan pasangan dengan orang lain adalah pemicu ketidak puasan Anda
terhadap pasangan Anda. Jika sudah tidak puas, tentu akan bermunculan (banyak
muncul) konflik dalam rumah tangga dan dapat berujung pada keretakan rumah
tangga. Jangan pernah bandingkan pasangan Anda.
klik disini untuk membaca review bagian 2
klik disini untuk membaca review bagian 2
0 komentar:
Posting Komentar