Senin, 27 April 2020

MAU JUALAN DI LAZADA? PIKIRKAN HAL INI DULU SEBELUM JADI SELLER LAZADA


Hello Guy’s...

Welcom back to my blogg...

Kembali lagi sama aku, Debby...

Gak kerasa sudah 1,5 bulan pemerintah Indonesia mengeluarkan anjuran untuk WFH dan SFH. Kantor ku tetep masuk sih, hanya saja aku lebih membatasi diri buat keluar rumah, dan entah mengapa setelah 1,5 bulan membatasi diri, tanganku jadi gatel... pengen sering-sering nulis buat kalian. wkwkwkwk :D :D

Oke, to the point saja yah... hari ini aku mau bahas marketplace yang cukup di kenal masyarakat Indonesia, tapi yang denger-denger banya dapat sorotan dari Ikatan Perlindungan Konsumen Indonesia. Aku gak akan bahas soal kelebihan dan kelemahan secara komplit, tapi aku langsung to the point ke persendian bisnis yang harus kalian kuatkan sebelum terjun payung ke marketplace Lazada. 


Paham gak persendian bisnis itu apa? hahaha... kayak ortopedis aja :P. Persendian bisnis bagiku adalah hal-hal penting yang harus kalian pikirkan dan siapkan dengan matang, sebab jika tidak di siapkan, hal ini bisa membuat operasional bisnsi terganggu. Apa saja kah itu?

1. Kamu harus tahu, Lazada itu merupakan platform yang cukup aneh bagi seller, why? Seller di tuntut siap sedia memakai jasa ekspedisi apa saja yang sudah di tunjuk secara acak oleh sistem pengiriman di Lazada. Kalo di marketplace lain, kamu bisa pilih jasa kirim yang kamu tunjuk untuk bisa dipakai pembeli, di Lazada, kamu harus nurut sistem, kalo sistem muncul resi J&T ya kirim pake J&T kalo JNE ya kirim pake JNE.

2. Bisa di bilang, pelaporan keuangan di Lazada untuk Seller itu masih kurang rapi dan detail. Di marketplace lain, ketika kamu buka menu saldo, kamu bisa lihat saldo yang kamu terima itu hasil dari transaksi apa saja, dan nilai dari masing-masing transaksi itu berapa saja dan biaya admin tiap transaksi berapa. Tapi di lazada hanya muncul total saldo dan total biaya admin. Kita gak bisa cek 1 per 1 niali transaksi beserta masing-masing biaya adminnya. Lha ini... gimana kalo ada barang yang tanpa kita tahu ternyata kita jual rugi tapi pendapatan kita tetep kelihatan untung karena ketutup keuntungan transaksi lain? Hiks banget kan... T.T

3. ini dia, cukup menyulitkan bagi yang modalnya mepet. Satu lagi keanehan Lazada dibanding marketplace lainnya, Jika marketplace lain menyediakan tombol tarik saldo, dan saldo akan kamu terima dalam 1x24 jam. Di Lazada, kamu tak akan menemui tombol itu. Yang berhak menentukan kapan saldo akan di cairkan adalah Lazada, dan saldo akan dicairkan tiap minggu di hari rabu, dengan catatan produkmu sudah dinyatakan diterima oleh pelanggan dan pelanggan tidak mengajukan pengembalian.

Nah itu keanehan yang aku temui di Lazada, nanti kalo aku nemuin keanehan yang lainnya lagi, aku bakal ceritain ke kalian.

Oh iya, buat kalian yang lagi cari-cari kado unik kalian bisa kunjungi toko onlineku, cukup klik link >>> Suplier Macaroon

Sekian dulu curcolku, see you and bye... J

Minggu, 26 April 2020

Sudah Request Pickup Paket di Shopee, tapi Paket Tidak di Jemput Kurir J&T


Hai Guy’s...

Welcome to my blogg.

Kembali lagi sama aku,Deby....

Kali ini aku mau curcol ke kalian tentang Customer Care Shopee.

Salah satu dampak positif dari social distancing bagiku adalah aku jadi punya banyak waktu buat curhat, sekalian kasih tips buat kalian, yang siapa tahu mengalami kejadian seperti yang aku alami. hihihi....



Tapi sebelum lanjut membaca, aku ingin kalian tahu, tulisan ini ku buat untuk memabantu kalian yang memiliki kendala di Shopee seperti yang aku alami. Tidak ada sedikit pun maksudku untuk memburukkan nama Shopee, toh sampai sekarang aku juga masih jualan di Shopee. Tapi jika kalian adalah karyawan di Shopee dan kebetulan baca tulisan ini, anggaplah ini sebagai masukan buat Shopee, agar Shopee semakin baik, dan tidak hanya di minati pembeli aja tapi juga penjual. Apalah arti marketplace tanpa penjual? Ya kan...?  

Oke,to the point saja,

Pada tanggal 21 April 2020, aku mendapat pesanan Macaroon dari pembeli di Shopee, dan pembeli memilih jasa kirim J&T. Ini kali pertamanya aku mendapat pesanan dengan ekspedisi J&T karena sebelumnya aku hanya menyediakan layanan jasa kirim dengan JNE. Kenapa aku membuka opsi J&T? Karena ada iming-iming paket akan di pickup kurir di rumah. Wah, enaklah kalo di pickup, why not? Ya kan, kita gak perlu jauh-jauh anter juga, ya aku mau. Makanya aku mengaktifkan ekspedisi dengan J&T.

                Dan sungguh, ketika aku mencoba layanan request pickup dengan menekan tombol request pickup di Shopee, semuanya di luar ekspektasiku. Tanggal 22 April, aku menekan tombol request pick, ku atur tanggal pickup 23 April 2020 dan waktu penjemputan 13.00.00-17.59.59 WIB. Tapi yang terjadi ketika tanggal 23 April 2020 pukul 06.58 WIB, di status pengiriman produk tertera : Failed Pickup (Paket sedang dipersiapkan). Aku lihat status pengiriman ini sekitar jam setengah 8 pagi. Tapi aku mecoba santai, tetap ku tunggu kurir untuk datang menjemput paket. Hingga pukul 19.00.00 WIB, paket ku tidak di jemput kurir. Sontak aku gelisah, aku pun menghubungi Shopee lewat email dan live chat. Tapi apa jawabannya? >>> Kendala kakak sedang kami ajukan ke divisi lain untuk di tindak lanjuti, mohon bersabar ya kak...kami akan menghubungi kakak 1x24 Jam,dan terus pantau email kakak. Sudah jelas ya kak, bisa kah kami mengakhiri chat ini?<<< Jujur bagiku ini bukan solusi, tapi aku pun mencoba sabar sambil terus memantau email.

                Tanggal 24 April 2020, aku pun menunggu kurir hingga pukul 19.00WIB. Tidak ada email masuk, dan tidak ada juga kurir J&T yang menjemput. Aku pun kembali menghubungi Shopee Live Chat, dan jawabannya sama seperti yang sebelumnya, hanya saja si CS mengatakan bahwa kemungkinan karena Aplikasi Shopee ku belum di Update dan aku di minta hapus Cache pada bagian informasi aplikasi. Oke fine, ku turuti saja permintaan si CS, toh tidak ada ruginya.


              Hingga 25 April 2020, Pukul 15.00WIB, aku tidak mendapatkan email dari Shopee dan kurir pun belum datang menjemput, pembeli pun mulai menanyaiku terkait status barang yang belum di kirim. Fix, kesabaranku habis. Aku pun menelepon nomor customer care Shopee. Saat aku menelepon, aku tidak langsung terhubung dengan CS nya, tapi aku hanya mendengar rekaman suara operator telepon yang penjelasannya panjang lebar yang gak ada kaitannya dengan masalahku. Hampir 2 menit aku hanya mendengarkan suara robot seperti ini. Saking jengkelnya, ku tekan tombol back beberapa kali untuk memutus telepon. Barulah saat itu rekaman suara berbunyi tekan tombol 0 untuk tersambung ke CS. Begitu tekan 0, Jangan harap akan langsung di angkat, kamu akan mendengarkan dulu nada dering Shopee layaknya iklan-iklan di televisi. Dan akhirnya aku terhubung ke CS.
                Saat terhubung ke CS, mereka memintaku menyebutkan kendala dan nomor pesanan, dan ujung-ujungnya, merekapun memintaku menunggu dan tidak menutup telepon, karena permasalahan ini akan ditanyakan dahulu ke divisi lain. Selama kalian disuruh menunggu, mereka akan hold telpon kita, jadi kita tidak bisa mendengar diskusi mereka. Yang bikin aku jengkel adalah di sesi ini, jujur sih ini borosin pulsa banget, aku nunggu jawaban dari mereka itu 5 menit. Kenapa aku bisa bilang segitu? Karena selama menunggu jawaban mereka, aku sempet main shopee tanam, siram tanaman teman, bahkan aku juga bisa promo naikkan produk selama aku menunggu jawaban mereka. Mau ku putus telponnya, udah nanggung, udah selama ini nelpon kalo gak ada hasil, itu akan lebih menjengkelkan. Setelah 5 menit, mereka pun menjawab permasalahanku dengan >>> apakah kakak sudah hubungi agen terdekat dengan lokasi kakak, untuk menanyakan, nomor resi request pick dari aplikasi shopee kakak, sudah masuk di Aplikasi mereka? Kami akan bantu permasalahan kakak tapi sebaiknya kakak juga hubungi agen terdekat<<< dan aku berkata dalam hati, What................. cuman jawaban itu yang Shopee kasih ke aku, ya ampun, aku nunggu hampir 2 hari hanya demi jawaban “hubungi aja agen terdekat”. Aku pikir Shopee tu bakal tanggung jawab dengan nelpon agennya supaya jemput paket di tempatku. Ya oke lah, kalo ekspektasiku terlalu tinggi, anggap saja Shopee gak akan nelponin, tapi untuk jawaban yang se-simpel itu, jangan bikin aku nunggu 2 hari donk, dan 8 menit untuk nelpon CS doank. Biaya telpon dari HP ke telpon kabel itu mahal lho, Rp 10.000 lebih bahkan. Sementara keuntunganku dari pembelian macaroon berkasus ini aja gak sampai segitu. Kalian bisa bayangkan, gimana marah dan jengkelnya aku.

                Karena solusinya telpon ke agen untuk request pickup, akhirnya ku turuti saja saran dari CS, aku mau tahu, seperti apa masalah ini akan berakhir. Ketika aku telpon agen J&T terdekat, mereka bilang bahwa Request Pickup dari Shopee sering erorr, bahkan Request Pickup nya itu gak nyampai ke agen, akhirnya si mbak CS J&T pun tanya lokasiku untuk penjemputan paket. Syukurlah kurir mau jemput paketku walau hanya 1 paket di hari itu juga. Status pengiriman di Shopee milikku juga sudah berubah menjadi dikirim. Syukurlah... aku lega...

            Jujur ya Shopee, kamu sudah gak seperti dulu lagi. Dulu, bagiku Shopee adalah marketplace yang number one dan ACT (Aktif, Cepat, Tanggap) sama kendala penjual. Semua masalah bisa diatasi oleh CS Shopee. Apa saja kendalanya, mau itu ada orang yang curi resi kamu dan kamu gak bisa input resi di toko kamu (biasanya dialami oleh dropshipper olshop produk impor Ji*S H**EY), kirim produk via Go Send tanpa order Go Send di Aplikasi Shopee. Terlanjur kirim paket J&T tanpa bikin resi Cashless lebih dahulu. Padahal 2 tahun yang lalu layanan CS Shopee masih oke lho... Tapi sekarang, kamu berubah. Seakan kamu gak berani mengakui kelemahanmu, kamu seakan tidak bertanggung jawab atas kelemahan dari App yang kamu tawarkan. Kamu seperti CS Marketplace lainnya “Ya... anter aja ke agennya... kalo gak bisa ya batalin aja... selesai. Jangan urus orderan ribet”

Nah itulah curcolku buat kalian. Aku harap sih kalian terbantu dengan curcolku, dan bisa ambil 
keputusan terbaik saat mengalami kendala sepertiku.

Akhir kata, terima kasih sudah baca tulisanku, dan kalo kalian perlu macaroon buat gift, dijual lagi, buat sovenir, kado ultah, dan berbagai acara lainnya, mau jadi Reseller atau Dropshiper yang butuh barang buat di jual. Yuk belanja di Suplier Macaroon aja.

Klik Link ini ya >>>> Suplier Macaroon    untuk terhubung dengan Suplier Macaroon di App Shopee mu...
Atau WA di 0896-3471-5022 Tq


Sabtu, 18 April 2020

PESERTA BPJS BISA LANGSUNG AMBIL OBAT KE KIMA FARMA SELAMA MASA PANDEMI


Halo guy’s....

Welcome back to my blogg...

Jumpa lagi sama tulisan aku, Debora...

Kali ini aku akan membahas Fasilitas Layanan Obat untuk Peserta BPJS di Kimia Farma Nganjuk, selama masa pandemi COVID-19.

Sebelum kalian lanjut membaca, aku informasikan bahwa tulisan ini adalah murni dari pengalamanku dan keinginanku untuk berbagi sama kalian.

Tidak ada Endorse dari pihak mana pun. Oke, Cek it Out...

   Jadi, selama masa Pandemi Covid-19 ini, semua fasilitas layanan kesehatan di Nganjuk sedang gencar melakukan Psikal Distancing. Yang aku tahu, hampir semua Puskesmas di Nganjuk menerapkan layanan loket singkat, yaitu dari Jam 8 pagi hingga Jam 10 pagi. Bahkan ada hari tertentu yang hanya sampai jam 9.30 pagi. Semua ini bukan untuk mempersulit pasien tetapi untuk menekan persebaran COVID-19, sehingga pasien tidak berjubel di Puskesmas dan peluang tenaga medis terpapar berbagai macam virus pun dapat ditekan. Ya, kalo sudah pandemi begini, tenaga medis dituntut untuk selalu dalam kondisi prima.


   Nah, untuk membantu Puskesmas mengurangi kerumunan pasien, maka Apotek Kimia Farma pun menerapkan sistem baru. Aku tidak tahu apakah sistem ini dari Dinkes (Dinas Kesehatan). Jadi bagi peserta BPJS yang biasa mengambil obat di Kimia Farma setelah periksa rutin bulanan di Puskesmas, kini bisa langsung ke Kimia Farma untuk mengambil obat tanpa priksa ke Puskesmas terlebih dahulu, asalkan memenuhi persyaratan yang sudah di tetapkan. Syarat  yang harus dibawa untuk mengambil obat di Kimia Farma, yaitu:

  1. Foto Copy lembar PRB (Surat Rujuk Balik)
  2. Buku Pemberian Obat Program Rujuk Balik (yang asli, jika ada)
  3. Foto Copy KIS (Kartu BPJS)
  4. Foto Copy KTP  
  5. Copy Resep obat bulan sebelumnya
  6. Bagi penderita Diabetes, harus membawa copy hasil cek gula maksimal hasil cek gula 3 bulan terakhir.

Semua berkas yang dalam bentuk foto copy, masing-masih hanya perlu 1 lembar saja.

    Ijinkan aku menjelaskan lebih detail ya. Peraturan ini hanya berlaku selama masa pandemi, jadi kalo masa pandemi sudah berakhir, maka akan kembali ke peraturan lama yaitu harus ke Puskesmas dulu sebelum ambil obat. Bagi kalian yang gak punya copy resep, maka kalian harus ke Puskesmas dulu supaya dapat resep yang baru, lalu ke Kimia Farma untuk ambil obat, dan Kimia Farma akan memberikan copy resep untuk pengambilan obat di bulan berikutnya. Bagi pasien penderita Diabetes, untuk pengambilan obat Glimepiride harus dengan menyertakan hasil cek lab gula. Biasanya sebelum dokter Puskesmas memberikan resep obat kepada pasien diabetes, dokter meminta pasien untuk melakukan cek gula darah di lab puskesmas, dan hasil inilah yang harus kalian bawa juga ke Kimia Farma untuk pengambilan obat Glimepiride. Di Kimia Farma, hasil cek lab gula ini akan di arsipkan dan akan digunakan dalam jangka 3 bulan ke depan. Jadi cukup serahkan hasil cek lab 1x untuk 3 bulan pengobatan.

   Bagi kalian yang gak disuruh cek gula waktu periksa di Puskesmas, gimana? Hanya ada dua solusi, pertama kalian balik lagi ke Puskesmas dan minta untuk cek gula di Lab, atau kalian ke LabKesDa (Lab Kesehatan Daerah) buat cek lab. Kenapa sih aku sarankan ke LabKesDa? Karena di LabKesDa biaya jasanya lebih ekonomis dari pada lab swasta. Tapi perlu di ingat ya..., kalo ke LabKesDa itu, kalian mesti bayar sendiri sebab LabKesDa tidak melayani BPJS.

Akhirnya, sekian dulu ya sharing-ku di masa Pandemi ini...

Buat kalian, please tenang, doa, percaya masa pandemi ini akan berlalu. Kerja di luar itu boleh kalo memang gak bisa WFH, tapi jangan sembrono, perhatikan kesehatan kalian dan keluarga, jangan sampe, kita, keluarga, kerabat dan tetangga sakit apa lagi sampe meninggal karena sembrono.

And For Your Information, Once Again I say, tulisan ini murni ku buat untuk memberikan sumbangsih pengetahuan bagi masyarakat, khususnya warga Nganjuk tercinta ditengah Pandemi COVID-19. Kalo aku ini gak bisa ada di garda kesehatan untuk memnyumbang tenaga bagi mereka para medis, setidaknya aku sudah membantu para medis melalui edukasi masyarakat.

Salam Sehat Selalu..... and See You... Bye....