Kamis, 18 April 2019

Review Novel Macaroon Love


Hai Guys.... welcom back di tulisan Debby. Kayaknya kalo di hitung-hitung udah setahun lebih yah aku gak ngeblok, wkwkwkwk. Itu gak sempat atau gak niat ngeblok seh?

                Hahaha, kayaknya bercanda Debby receh yah, oke to the point aja. Debby habis baca satu buku Novel Romance judulnya Macaroon Love *cinta berjuta rasa by Winda Krisnadefa, novel ini masuk 10 besar lomba Qanita Romance 2011. Tapi i want to make sure, bukan karena itu yang bikin aku tertarik buat baca novel ini, alasan utamanya adalah karena aku jualan Macaroon, kalo kalian kepo gimana rasanya macaroon, yuk pesen di aku, klik link >>> https://shopee.co.id/toko_my_fashion

Kembali lagi ke novel, unfortunately novel ini gak dijual di toko buku Gramedia, aku dapat novel ini dari toko buku online. Penerbit novel Macaroon Love adalah PT Mizan Pustaka, aku gak tahu harga normalnya berapa, maybe Rp 40ribuan kalo baru, tapi karena ini bekas aku dapat setengah harga cuman Rp 20ribu, hehehe penting bukunya masih bagus dan halamannya masih utuh.

                Sekarang kita bahas soal cover buku dan packaging nya yah. Cover nya berwarna tosca (kalo difoto dan kena flash bisa jadi warnanya biru muda) dan bergambar awan dengan titik-titik hujan dan dibawah awan itu ada macaroon tower dengan gambar hati di atasnya, lalu di sisi kanan nya ada tangga yang diletakkan bersandar di macaroon tower itu menuju ke gambar hati di atasnya, kemudian anehnya macaroon itu melayang diatas air laut lalu setelah gambar air laut baru deh dibagian bawah ada sebuah kapal berwarna hijau tua dan bagian dek bawahnya berwarna hijau muda. Pendapat Debby soal cover ini sebelum baca isi novelnya sih, bagus udah gaya cover novel kayak hasil terbitan Gramedia, 

Cover depan buku Macaroon Love

tapi setelah baca isi novelnya, baru Debby sadar kalo gambar di cover novel ini sebenernya sudah mengungkapkan kisah novel secara keseluruhan. Untuk kertas halamannya mereka pakai book paper, lalu dibagian header nya mereka kasih gambar cup cake yang unyu-unyu sehingga bikin novel terasa ringan dan hangat buat dibaca. Terus novel ini anti mainstream karena gak ada daftar isi nya terus setiap chapter nya gak ada judulnya, jujur ini bikin aku jengkel di awal, tapi setelah aku selesai baca, ini malah jadi daya tariknya, dengan gak ada daftar isi dan nama chapter itu malah bikin kita kepo dan pengen cepet-cepet tahu akhir ceritanya. Jujur aja, aku ini bukan penyuka novel tebal, baca novel aja jarang. Total halaman di novel ini dari awal sampai terakhir halaman sih tulisannya 262, cukup tipis bagi sebuah novel, so... menurut aku ini novel udah to the point banget sama pembaca, gak muter-muter.

                Sekarang kita bahas sinopsis dan isi novelnya yah. Kalo aku baca sinopsisnya, aku mah bingung karena menurut aku sinopsisnya kurang nendang dan gak bikin aku kepo buat baca. Jadi kalian tahu yah, aku baca novel ini modal nekat tanpa kepo, hihihi.... Terus, dibagian akhir sinopsis ditulis (Dan saat Ammar menyajikan Macaroon Tower warna-warni........Mampukah aku menerimanya? Maukah aku?) padahal di akhir cerita gak diceritain tuh itu macaroon tower warna-warni nya warna apa ajah, dan mereka sudah jadian beberapa menit sebelum si Magali ngelihat macaroon tower itu. 
Sinopsis Macaroon Love novel

but it not bad and gak mengurangi rasa puas ku setelah baca isi novel ini kok. Gaya bahasa novel ini menggunakan tiga bahasa yaitu, bahasa Indonesia, Inggris, Sunda, dan satu kalimat dengan bahasa Prancis. Sayangnya gak ada catatan kaki di novel ini, kalo bahasa inggris aku masih paham, tapi kalo bahasa Sunda dan Prancis, aku belum belajar, hahaha.... dan kalo aku harus berhenti dan cari artinya di google, itu amat tidak ingin aku lakukan karena bisa membuyarkan konsentrasiku buat mengimajinasikan novel ini.

                Kalo aku boleh bikin rangkuman sendiri dari baca novel ini adalah sebagai berikut:

                Magali adalah pecinta kuliner anti mainstream yang bekerja sebagai freelance writer di sebuah majalah di Jakarta. Sekali waktu, ia menyempatkan diri untuk pulang ke Bandung,  menengok Nene (neneknya) dan Beau (sepupunya). Ibu Magali sudah meninggal, Jodhi (begitu Magali memanggil ayahnya) bekerja sebagai cook di kapal pesiar dan hanya menghabiskan waktu bersama mereka 2 bulan dalam satu tahun. Magali tak pernah akur dengan Jodhi, karena Jodhi memberinya nama yang cukup aneh yang  menjadi sumber kesialan dalam hidupnya selama ini, yaitu, Magali.

                Saat Magali berulang tahun ke 24 tahun, Jodhi bertanya pada Magali. Apakah Magali benar-benar bahagia dengan pekerjaannya? Sudah puaskah dia dengan menjadi penulis lepas yang dapat dibilang tidak punya jaminan masa depan? Magali sulit menjawab pertanyaan Jodhi, satu sisi dia tak dapat menepis realita bahwa bekerja sebagai wartawan lepas memang dapat dikatakan tak bermasa depan, tapi kalau mau pindah kerja, Magali juga tak punya gambaran, mau pindah kerja dimana dan kerja apa? Jodhi mencoba menceritakan keinginannya untuk berhenti dari pekerjaannya dan membuka restoran di Bandung, hal ini juga ingin dilakukan Jodhi agar dapat banyak menghabiskan waktu bersama Magali. Sayangnya, Magali menolak keinginan Jodhi, Magali merasa Jodhi lebih mengagumkan menjadi cook di kapal pesiar, daripada membuka sebuah restoran sendiri jadi Jodhi harus tetap bekerja di kapal.

                Hidup Magali terasa flat dan hampa, tak punya tujuan yang pasti. Sampai kapan mau terus begini? Sampai kapan terus bergantung dari uang kiriman Jodhi setiap bulannya? Nene sudah tidak lagi bekerja, Beau juga hanya bekerja serabutan. Usia Jodhi terus bertambah dan suatu saat Jodhi akan berhenti bekerja, Magali dan Beau harus menggantikan Jodhi sebagai tulang punggung keluarga. Ditengah kehidupannya yang membosankan, Ia bertemu dengan Ammar, seorang pria mirip Andriano Zumbo sang master Macaroon. Ammar memiliki restoran bernama Magali ya sebuah nama yang mirip dengannya. Berdekatan dengan Ammar membuatnya merasakan sengatan-sengatan listrik kecil dan perasaan-perasaan aneh, inikah cinta? Wajar saja, selama 24 tahun, Magali tidak pernah pacaran.

                Tak diduga, Jodhi meninggal karena serangan jantung saat bekerja di kapal. Restoran yang dicita – citakan Jodhi belum juga terwujud, Beau masih bekerja serabutan, Magali pun masih berstatus sebagai penulis lepas. Mereka amat sangat bingung dan memerlukan pertolongan, seperti kapal Titanic yang habis menabrak gunung es, seperti itulah nasib mereka sekarang. Tapi Magali tetap kembali ke bandung untuk bekerja, sebab hanya itu yang bisa dia lakukan, daripada tidak bekerja sama sekali, uang tabungan Jodhi juga masih cukup untuk membiaya hidup mereka dalam beberapa tahun kedepan. Ditengah kedukaan keluarga kecil ini, Ammar hadir dan menjadi bagian baru dari keluarga mereka. Walau status Ammar bukanlah suami Magali tapi Ammar tetap membantu mereka dengan tulus.

                Nasip baik pun datang menghampiri Magali, dia diangkat menjadi wartawan tetap di majalah Glamz, dan dia mendapat rubik wisata kuliner. Sebuah pekerjaan yang menantang dan mengajaknya keliling Indonesia, bahkan harus melakukan perjalanan ke luar negeri. Enam bulan lamanya, Magali tak bertemu Beau, nene, dan Ammar, karena pekerjaan barunya itu. Hingga satu ketika, Magali berada di Australia, tepat di cake shop milik Andriano Zumbo, sang Idola. Magali amat betah dan ingin berlama-lama berada di sana, namun sesosok laki-laki botak yang sedang berdiri di pertokoan dekat cake shop, menarik perhatiannya. Hei.... itu Andriano Zumbo, pikirnya. Magali berlari keluar untuk menghampirinya. Oh no... itu Ammar bukan Andriano Zumbo. Ammar pun menyatakan cintanya pada Magali, mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih tepat di hari ulang tahun Magali, dan hadiah ulang tahun dari Ammar untuk Magali adalah macaroon tower made by Andriano Zumbo.

-The End of The Story -

                Keren kan ceritanya? Yuk order novelnya di online book store, buat tambah koleksi novelmu guys......


Sekian dulu ya review buku Macaroon Love *Cinta Berjuta Rasa dari Debby, Ups... sekarang kamu pengen cicipi berbagai rasa macaroon? Yuk order dengan klik link >>>> https://shopee.co.id/toko_my_fashion atau langsung hubungi aku di WA 0896-3471-5022.

Thank You........